Jumlah Penduduk Miskin di Jatim Masih Terbanyak di Indonesia, Per Maret 2022: 4,181 Juta Jiwa

KEMISKINAN DI JATIM: Jumlah penduduk miskin di Jatim 4,181 juta orang atau tertinggi di Indonesia. | Sumber Data: BPS Jatim
SURABAYA, Barometerjatim.com Jawa Timur (Jatim) yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa, hingga kini masih tercatat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, per Maret 2022 jumlah penduduk miskin di Jatim sebanyak 4,181 juta jiwa (10,38%). Menyusul di lima besar secara berurutan yakni Jawa Barat (4,07 juta/8,06%), Jawa Tengah (3,831 juta/10,93%), Sumatera Utara (1,268 juta/8,42%), dan Nusa Tenggara Timur (1,131 juta/20,05%).
Namun secara persentase, posisi teratas lima besar provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak ditempati Papua (26,56%/922,12 ribu), menyusul Papua Barat (21,33%/115,78 ribu), Nusa Tenggara Timur (20,05%/1,131,62), Maluku (15,97%/290,57 ribu), dan Gorontalo (15,42%/185,44 ribu).
- Baca: Khofifah Bantah Gagal Turunkan Kemiskinan, Anwar Sadad: Melihatnya Sejak 2019, Jangan Parsial!
Sedangkan persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebesar 7,99%, turun menjadi 7,71% pada Maret 2022. Lalu persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 sebesar 13,79%, turun menjadi 13,69% pada Maret 2022, terang Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/7/2022).
Dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin per Maret 2022 untuk perkotaan turun 47,5 ribu jiwa atau dari 1,768 juta pada September 2021 menjadi 1,721 juta pada Maret 2022.
Sementara pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 30,9 ribu jiwa (dari 2,490 juta pada September 2021 menjadi 2,459 juta pada Maret 2022).
Kemiskinan 50% Lebih di Jawa
Secara nasional, Kepala BPS Margo Yuwono menerangkan jumlah penduduk miskin mencapai 26,16 juta jiwa (9,54%) dari total jumlah penduduk pada Maret 2022. Meski masih tinggi, jumlah itu turun 0,17% poin dibandingkan dengan data September 2021 dan 0,60% poin pada Maret 2021.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 26,16 juta orang, menurun 0,34 juta orang terhadap September 2021 dan menurun 1,38 juta orang terhadap Maret 2021, kata Margo.
Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebesar 7,60%, turun menjadi 7,50% pada Maret 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 sebesar 12,53%, turun menjadi 12,29% pada Maret 2022, sambungnya.
Dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 perkotaan turun 0,04 juta dari 11,86 juta pada September 2021 menjadi 11,82 juta pada Maret 2022. Pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan turun 0,30 juta dari 14,64 juta pada September 2021 menjadi 14,34 juta pada Maret 2022.Bagaimana kalau kita petakan menurut pulau? Kalau bicara jumlah kemiskinan itu ada di Jawa, kontribusinya 52,96 persen (13,85 juta). Jadi 50 persen lebih orang miskin ada di Jawa, katnaya. Disusul Bali dan Nusa Tenggara (2,07 juta), Sulawesi (2,01 juta), Maluku dan Papua (1,51 juta) dan Kalimantan (980 ribu).
Sekadar tahu, data kemiskinan dihitung berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan setiap tahun dua kali, yakni periode Maret dan September.
- JUMLAH PENDUDUK MISKIN SECARA PROVINSI PER MARET 2022
» Baca berita terkait Kemiskinan. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.