Misi Dagang Jatim di NTT Tembus Rp 1,88 T, Sektor Kelautan dan Perikanan Rp 100,9 M!
SURABAYA | Barometer Jatim – Misi dagang dan investasi Pemprov Jatim di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menghadirkan lebih dari 250 peserta terdiri dari instansi pemerintah dan pelaku usaha berbagai sektor kedua provinsi, mencatatkan rekor transaksi Rp 1,88 triliun (1.882.272.300.000).
Kegiatan yang dipimpin Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan dihadiri Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena itu berlangsung di Aston Kupang Hotel & Convention Center, Kamis (6/11/2025).
Capaian transaksi Rp 1,88 triliun menjadi yang terbesar sepanjang sejarah atau dari 46 kali misi dagang misi dagang dan investasi digelar Pemprov Jatim.
Dari total nilai transaksi tersebut, penjualan produk asal Jatim mencapai Rp 1,727 triliun, pembelian produk dari NTT Rp 102,18 miliar, dan komitmen investasi senilai Rp 52,5 miliar.
“Alhamdulillah, hingga pukul 17.00 WITA tercatat transaksi Rp 1,882 triliun lebih. Ini merupakan capaian tertinggi dalam sejarah misi dagang Jatim,” ujar Khofifah.
REKOR: Misi dagang dan investasi Jatim di NTT catat rekor transaksi Rp 1,88 triliun. | Foto: DKP Jatim
Khusus untuk pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan, terjalin nilai transaksi Rp 100,9 miliar (100.980.000.000).
Rinciannya CV Rum Seafood, Sidoarjo dengan PT Fajar Flores Flamboyan Fishindo, Sikka untuk komoditas tuna loin, kakap 576 ton/tahun dengan nilai transaksi Rp 63.360.000.000.
Lalu PT Aneka Tuna Indonesia, Pasuruan dengan PT Fajar Flores Flamboyan Fishindo, Sikka untuk komoditas tuna 720 ton/tahun dengan nilai transaksi Rp 22.320.000.000.
Kemudian PT Sutraco Nusantara Megah, Sidoarjo dengan Suplier Yoksa, Kupang untuk komoditas rumput laut 900 ton/tahun dengan nilai transaksi Rp 15.300.000.000.
Khofifah menambahkan, hubungan dagang kedua provinsi terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data BPS Perdagangan Antarwilayah (PAW) Jatim 2022, nilai perdagangan Jatim-NTT mencapai Rp 5,29 triliun dengan surplus perdagangan Jatim sebesar Rp 4,22 triliun.
“Hubungan dagang antara Jatim dan NTT telah tumbuh dengan baik dan memberi manfaat ekonomi nyata. Kita ingin hubungan ini terus meningkat dan melahirkan banyak pelaku usaha baru yang siap naik kelas,” ujarnya.{*}
| Baca berita DKP Jatim. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur