Pendapatan Anjlok Rp 6 Triliun, Banggar: Cermin Khofifah Pesimis

-
Pendapatan Anjlok Rp 6 Triliun, Banggar: Cermin Khofifah Pesimis
CERMIN KHOFIFAH PESIMIS: Hidayat, proyeksi pendapatan daerah turun Rp 6 triliun cermin Khofifah pesimis. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS SURABAYA, Barometerjatim.com - Proyeksi pendapatan daerah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Jatim 2022 hanya dipatok 27,4 triliun. Angka ini berarti anjlok Rp 6 triliun dibanding 2021 yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 16,8 triliun dan dana talangan Rp 10,3 triliun. Melihat proyeksi pendapatan yang terjun bebas, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jatim, Hidayat menegaskan hal itu adalah cermin bahwa Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pesimis menangkap masa depan provinsi yang dipimpinnya. "Turunnya pendapatan daerah itu kan cermain dari pesimisme pimpinan daerah, dalam hal ini gubernur," kata lagislator dari Fraksi Partai Gerindra tersebut, Rabu (1/12/2021). "Kenapa saya katakan pesimis? Satu sisi, poyeksi untuk 2022 dari berbagai analisis ekonomi akan semakin membaik, prediksi pertumbuhan ekonomi Jatim 5-5,8%. Itu berarti kemampuan orang membayar pajak semakin bagus," ucapnya. Selain itu, tandas Hidayat, pandemi Covid-19 juga sudah melandai. Mestinya potensi pendapatan bisa dioptimalkan, khususnya potensi pendapatan dari pengelolaan kekayaan daerah yaitu 9 BUMD. "Tapi kan dipatok stagnan, sehingga ya dengan stagnasi terget pendapatan darah maupun pengeluaran kekayaan daerah kan cermin gubernur pesimis terhadap menangkap masa depan Jatim," ujarnya. "Karena itu, ini harus disikapi optimis oleh gubernur. Dengan cara apa? Ya target pendapatan proyeksinya harus tinggi dong, tidak boleh rendah. Tingkatkan kinerja, terutama kinerja BUMD kita yang diberi mandat mengelola kekayaan daerah," sambungnya. Menurut Hidayat, dari tahun ke tahun pendapatan hanya fokus pada pajak daerah melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). "Padahal, sumber pendapatan pada sektor ini sangat rentan terhadap dinamika ekonomi masyarakat, khususnya terpaan pandemi," ucap mantan ketua Komisi C DPRD Jatim tersebut. Karena itu, optimalisai pendapatan dari BUMD harus menjadi perhatian gubernur. Terlebih mencermati kinerja keuangan 9 BUMD dengan melihat data sumbangsih, mencerminkan kinerja yang kurang baik. Bagi Hidayat, nilai pendapatan PAD berkisar Rp 400 miliar setiap tahun selama 3 tahun terakhir, menunjukan kinerja yang stagnan, apalagi nilai tersebut hampir rata-rata Rp 380 miliar atau 85% diperoleh dari Bank Jatim. "Karena itu, saatnya memacu kinerja BUMD, mengevaluasi, dan reformasi. Sehingga salah satu tujuan didirikan BUMD untuk kontribusi PAD bisa tercapai," ujarnya. BUMD Begitu-begitu Saja BANGGAR: Rapat Banggar DPRD Jatim dengan pihak Pemprov Jatim membahas RAPBD 2022. | Foto: Barometerjatim.com/ISTBANGGAR: Rapat Banggar DPRD Jatim dengan pihak Pemprov Jatim membahas RAPBD 2022. | Foto: Barometerjatim.com/IST BANGGAR: Rapat Banggar DPRD Jatim dengan pihak Pemprov Jatim membahas RAPBD 2022. | Foto: Barometerjatim.com/IST Hidayat mengingatkan, potensi BUMD Jatim sangatlah besar. Tapi selama ini tidak pernah ada sentuhan, tidak pernah ada evaluasi, tidak pernah ada perbaikan tata kelola. "BUMD ya berjalan begitu-begitu saja, sehingga tidak bisa memberikan kontribusi yang signifkan terhadap PAD," kata legislator yang juga anggota Komisi D DPRD Jatim itu. "Kalau kemudian BUMD ditarget seperti tahun-tahun yang lalu, berarti gubernur cermin pesimis terhadap keberadan BUMD ini sebagai lumbung sumbanggan PAD," tegasnya. Sebaliknya, kalau Khofifah cermin optimis, mestinya tergetnya harus lebih besar, mengingat usia BUMD sudah cukup lama. Pandemi Covid-19 juga sudah reda, konsolidasi terhadap BUMD juga mestinya harus sudah dimulai. Dengan demikian, sumbangan PAD dari BUMD bisa dioptimalkan tidak stagnan di angka Rp 400 miliar. "Gubernur harus optimis. Pajak daerah harus digenjot, karena kemampuan masyarakat membayar pajak akan semakin bagus. Di sisi lain, BUMD juga harus dipacu kinerjanya supaya ada peningkatan PAD," tuntasnya. STAGNAN: Target dan realisasi PAD dari BUMD Jatim dalam RAPBD Jatim 2022. | Sumber: Banggar DPRD JatimSTAGNAN: Target dan realisasi PAD dari BUMD Jatim dalam RAPBD Jatim 2022. | Sumber: Banggar DPRD Jatim STAGNAN: Target dan realisasi PAD dari BUMD Jatim dalam RAPBD Jatim 2022. | Sumber: Banggar DPRD Jatim » Baca Berita Terkait DPRD Jatim
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.