Jatim Dihantam Inflasi 0,49% pada Februari 2024, Sumenep Tertinggi!
SURABAYA | Barometer Jatim – Jawa Timur yang kini dinakhodai Penjabat (Pj) Gubernur Adhy Karyono, dihantam inflasi bulanan (month to month/m-to-m) sebesar 0,49% pada Februari 2024 atau 2,81% secara year on year (y-on-y).
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Jumat (1/3/2024), secara m-to-m dari 11 kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, inflasi di Kabupaten Sumenep tercatat tertinggi (0,70%) dan Kabupaten Bojonegoro terendah (0,39%).
Secara y-on-y tertinggi juga terjadi di Sumenep. Kabupaten yang dipimpin Bupati Achmad Fauzi itu mengalami inflasi sebesar 4,62%, sedangkan terendah yakni Kabupaten Jember sebesar 2,22%.
“Jadi kalau kita bandingkan dengan kondisi Januari 2024, maka terjadi peningkatan-peningkatan harga secara umum sebesar 0,49%. Apabila kita lihat sepanjang 2024, kondisi Januari dan Februari 2024, maka secara umum inflasi kita sudah mencapai kondisi 0,39%,” terang Kepala BPS Jatim, Zulkipli.
Sedangkan kalau diasumsikan bahwa 10 bulan yang tersisa kondisinya tidak berbeda dengan 2023, tandasnya, maka kondisi Jatim secara y-on-y akan mengalami inflasi sebesar 2,81%.
“Ini menunjukkan, bahwa sampai dengan saat ini kondisi perkembangan-perkembangan harga di Jatim masih di dalam area target yang ditetapkan oleh pemerintah 2,5 plus minus 1,” ucap Zulkipli.
CABAI MERAH: Berdasarkan komoditas, cabai merah alami inflasi tertinggi pada Februari 2024. | Data: BPS
Zulkipli merinci, berdasarkan kelompok pengeluaran, maka kelompok makanan, minuman, dan tembakau mempunyai andil tertinggi terhadap inflasi Jatim pada Februari 2024. Baik inflasi dari bulan ke bulan maupun dari tahun ke tahun, serta kumulatif sepanjang 2024 (year to date/y-to-d).
“Bisa dilihat dari tabel, dimana secara m-to-m kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,65ngan andil sebesar 0,46%,” jelasnya.
“Walaupun demikian, kita juga bisa melihat komoditas-komoditas penting yang terkait dengan hal ini tidak semua mengalami kenaikan. Dalam beberapa catatan lain juga mengalami penurunan harga,” sambungnya.
Kemudian kalau dilihat dari komoditas, beber Zulkipli, beras memiliki andil paling tinggi terhadap inflasi Februari 2024. Selain itu, cabai merah juga terlihat mengalami kenaikan secara m-to-m.
“Kemudian juga komoditas-komoditas lain, untuk kelompok bahan makanan seperti tomat juga mengalami kenaikan dan beberapa komoditas lain,” katanya.
Dari data BPS Jatim, beras naik sebesar 8,05% di Februari 2024 dan cabai merah naik 21,06%. Lalu jika dilihat sepanjang 2024 secara y-on-y maka komoditas-komoditas penting seperti tomat, daun seledri, dan beras jagung juga mengalami kenaikan.
“Beberapa catatan lain, komoditas-komoditas penting juga mengalami deflasi seperti selada yang mengalami penurunan harga secara m-to-m turun 29,62%, kemudian kol putih/kubis juga turun 22,03%,” terangnya.{*}
| Baca berita Inflasi. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur