Inflasi Sumenep Tertinggi di Jatim, BPS: Ini Jadi Catatan dan Penting untuk Disikapi!
SURABAYA | Barometer Jatim – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, seluruh (11) kabupaten/kota IHK (Indeks Harga Konsumen) di Jatim mengalami inflasi bulanan (month to month/m-to-m) pada Februari 2024.
Dari data yang dirilis pada Jumat (1/3/2024), Kabupaten Sumenep mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,70%. Disusul Gresik 0,62%, Tulungagung 0,60%, Kota Madiun 0,59%, Kota Kediri 0,54%, Banyuwangi 0,52%, Kota Probolinggo 0,51%, Kota Malang 0,50, Jember 0,48%, Kota Surabaya 0,45%, dan Bojonegoro 0,39%.
“Ini tentu menjadi catatan tersendiri untuk para pemangku kepentingan, dimana dengan meningkatnya inflasi khususnya di Kabupaten Sumenep,” kata Kepala BPS Jatim, Zulkipli.
“Kondisi ini juga tidak berbeda dengan kondisi di tahun 2023, dimana umumnya Sumenep memiliki inflasi yang lebih tinggi dibanding dengan kabupaten/kota lain,” sambungnya.
Sedangkan Jawa Timur secara keseluruhan, provinsi yang kini dinakhodai Penjabat (Pj) Gubernur Adhy Karyono itu mengalami inflasi bulanan (month to month/m-to-m) sebesar 0,49% pada Februari 2024 atau 2,81% secara year on year (y-on-y).
Secara m-to-m dari 11 kabupaten/kota IHK di Jatim, inflasi di Sumenep tercatat tertinggi (0,70%) dan Kabupaten Bojonegoro terendah (0,39%). Lalu secara y-on-y tertinggi juga terjadi di Sumenep. Kabupaten yang dipimpin Bupati Achmad Fauzi itu mengalami inflasi sebesar 4,62%, sedangkan terendah yakni Jember sebesar 2,22%.
ANDIL TERTINGGI: Kelompok makanan, minuman, dan tembakau andil tertinggi inflasi Jatim Februari 2024. | Sumber: BPS
Zulkipli menerangkan, dilihat dari kelompok pengeluarannya, maka kelompok makanan, minuman, dan tembakau mempunyai andil yang tinggi terhadap inflasi Jatim pada Februari 2024. Baik inflasi dari bulan ke bulan maupun dari tahun ke tahun, serta kumulatif inflasi sepanjang 2024 (year to date/y-to-d).
“Bisa dilihat dari tabel, dimana secara m-to-m kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,65ngan andil sebesar 0,46%,” jelasnya.
“Walaupun demikian, kita juga bisa melihat komoditas-komoditas penting yang terkait dengan hal ini tidak semua mengalami kenaikan. Dalam beberapa catatan lain juga mengalami penurunan harga,” sambungnya.
Kemudian kalau dilihat dari komoditas, beber Zulkipli, beras memiliki andil tinggi terhadap inflasi Februari 2024. Selain itu, cabai merah juga terlihat mengalami kenaikan secara m-to-m.
“Kemudian juga komoditas-komoditas lain, untuk kelompok bahan makanan seperti tomat juga mengalami kenaikan dan beberapa komoditas lain,” katanya.
Menilik kembali data BPS Jatim, beras naik sebesar 8,05% di Februari 2024 dan cabai merah naik 21,06%. Lalu jika dilihat sepanjang 2024 secara y-on-y maka komoditas-komoditas penting seperti tomat, daun seledri, dan beras jagung juga mengalami kenaikan.
“Beberapa catatan lain, komoditas-komoditas penting juga mengalami deflasi seperti selada yang mengalami penurunan harga secara m-to-m turun 29,62%, kemudian kol putih/kubis juga turun 22,03%,” terangnya.
ANDIL: Sumenep andil sebesar 0,61% atas kenaikan inflasi beras Februari 2024. | Sumber: BPS
Khusus inflasi beras, papar Zulkipli, dari 11 kabupaten/kota IHK sepanjang Februari 2024 inflasi beras tertinggi terjadi di Kabupaten Gresik sebesar 9,98%.
“Namun demikian, andil tertinggi diberikan oleh Kabupaten Sumenep sebesar 0,61ngan kenaikan sedikit lebih rendah dari Kabupaten Gresik sebesar 9,48%,” katanya.
Tapi secara y-on-y Sumenep mengalami kenaikan harga beras sebesar 30,36ngan andil tertinggi sebesar 1,71%.
“Informasi-informasi ini penting utuk disikapi, sehingga nantinya kita bisa mempertahankan kondisi inflasi Jatim masih berkisar 2,5 plus minus 1,” ucapnya.
“Sampai dengan sekarang, harga beras mencapai Rp 14.920 per kg. Ini adalah harga rata-rata dari seluruh kelas beras,” imbuh Zulkipli.{*}
INFLASI DI 11 KAB/KOTA IHK JATIM
1. Sumenep: 0,70%
2. Gresik: 0,62%
3. Tulungagung: 0,60%
4. Kota Madiun: 0,59%
5. Kota Kediri: 0,54%
6. Banyuwangi: 0,52%
7. Kota Proboliggo: 0,51%
8. Kota Malag: 0,50
9. Jember: 0,48%
10. Kota Surabaya: 0,45%
11. Bojonegoro 0,39%
| Baca berita Inflasi. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur