Ada Tokoh Jatim Masuk Radar Prabowo, Masak Khofifah

MASUK RADAR: Ahmad Muzani, tokoh Jatim masuk radar Prabowo Subianto di Pilpres 2024. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com - Jatim menjadi provinsi yang tak ramah buat Prabowo Subianto di Pilpres. Dalam dua kali kontestasi, 2014 dan 2019, ketua umum DPP Partai Gerindra yang kini juga Menteri Pertahanan itu selalu tumbang.
Pada Pilpres 2024, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa mendulang 10.277.088 suara (46,83%) atau kalah dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang meraup 11.669.313 suara (53,17%).
Lima tahun berselang, lagi-lagi Prabowo tak berkutik. Berganti pasangan dengan Sandiaga Uno, malah hanya memenangi 6 dari 38 kabupaten/kota yang ada. Suara yang diraih 8.441.247 (34,2%), sedangkan rivalnya Joko Widodo yang juga ganti pasangan dengan Ma'ruf Amin mengeruk 16.231.668 suara (65,7%).
Melihat rapor merah tersebut, Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani meminta pengurus partai dan kadernya agar tak terulang di Pilpres 2024 karena Prabowo hampir pasti maju Capres. Terlebih, dalam adagium politik nasional, Jatim adalah kunci dari sebuah kekuatan nasional.Akankah Prabowo menggandeng tokoh Jatim agar rapor merah tersebut tak terjadi di Pilpres 2024?
Muzani mengaku sudah mendengar ada tokoh-tokoh Jatim yang berharap, berhasrat, ingin kalau bisa menjadi wakilnya Prabowo di Pilpres 2024.
"Kami dengar semuanya, kami baca semuanya, dan kami berterima kasih atas harapan itu semua. Kami akan sampaikan ini kepada kawan-kawan, termasuk kepada Pak Prabowo," katanya usai ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari di kompleks Ponpes Tebuireng, Jombang, Jumat (22/10/2021).
"Tapi konsentrasi kami sementara ini, adalah bagaimana beliau (Prabowo) bisa menjadi calon presiden di 2024," tandas politikus yang juga wakil ketua MPR RI tersebut.Apakah Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa masuk radar Gerindra dan Prabowo? Muzani enggan menyebut nama. "Pokoknya tokoh-tokoh Jatim yang namanya disebut oleh banyak kalangan, para ulama, para tokoh, semua masuk dalam radar."
Saat kembali ditanya apakah salah satunya Khofifah, lagi-lagi Muzani enggan menyebut nama gubernur yang juga ketua umum PP Muslimat NU tersebut. "Ya ada salah dua, ada salah tiga, wis.. wis.. " kelakarnya.
Menilik hasil survei sejumlah lembaga, elektabilitas Khofifah memang tak moncer di bursa Capres. Dalam survei The Republic Institute periode 1 hingga 13 September 2021 dengan 1.225 responden yang tersebar di 38 kabupaten dan kota di Jatim, Khofifah malah terlempar dari lima besar dengan elektabilitas 3,2%.
Sedangkan komposisi lima besar, Ganjar Pranowo menjadi pilihan teratas warga Jatim (31,4%). Disusul Prabowo (23,0%), Anies Baswedan (12,3%), Airlangga Hartarto (4,5%), dan Agus Harimurti Yudhoyono/AHY (3,3%).
Sementara terkait ziarah ke makam pendiri NU, Muzani menuturkan selain bagian dari safari Gerindra memperingati Hari Santri Nasional (HSN) juga untuk menapaktilasi peristiwa Fatwa Jihad yang kemudian menjadi Resolusi Jihad dan menjadi pemicu pertempuran 10 November 1945."Ini adalah cara kami untuk terus memlihara semangat persatuan, kebangsaan, dan cinta Tanah Air," kata Muzani yang didampingi pengurus DPP, DPD, hingga DPC. Termasuk Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad.
» Baca Berita Terkait Pilpres 2024