Gus Hans: Pendataan di Zona Hijau Covid-19 Layak Disoal

TUNGGU GILIRAN MERAH: Sumenep masuk zona merah Corona, tinggal Sampang satu-satunya zona hijau. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Lewat video converence, Sabtu (11/4/2020), dua bupati di Madura, Slamet Junaidi (Sampang) dan Busyo Karim (Sumenep) terlihat penuh semangat saat diminta Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa membeber resep mempertahankan wilayahnya di zona hijau Corona.
Resep ini penting, lantaran kedua wilayah tersebut tetap aman dari penyebaran Covid-19 di saat sebagian besar kabupaten/kota lain di Jatim masuk zona merah, tak terkecuali dua kabupaten lainnya di Madura, Bangkalan dan Pemekasan.
Tapi seolah menunggu giliran, Sumenep langsung berubah status menjadi zona merah, Jumat (24/4/2020), setelah empat warganya terjangkit virus mematikan tersebut.
Praktis, kini tinggal Sampang satu-satunya kabupaten/kota di Jatim yang masih bertahan di zona hijau. Akankah segera menyusul status Sumenep yang berubah merah?Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DPD Partai Golkar Jatim, Zahrul Azhar Asumta menilai, tidak ada kabupaten atau wilayah yang imun dari Covid-19.
"Selama kotanya tidak menerapkan protokol physical distancing, dan warganya masih in out ke dan dari wilayah zona merah pasti ada penduduknya yang menjadi carrier," kata tokoh muda yang akrab disapa Gus Hans tersebut, Minggu (26/4/2020).
"Jika ada kota yang mengklaim masih zona hijau, justru harus dipertanyakan sudah mendata dengan benar apa belum terhadap warganya," sambungnya.Terlebih kultur warga Madura yang suka berkelana dan merantau sangat rentan menjadi carrier, ditambah dengan budaya kekeluargaan yang sangat kental di Madura.
"Penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ataupun skema apapun tidak akan efektif, kalau semua lapisan masih bikin kegiatan yang melibatkan orang banyak," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso menuturkan, empat warga Sumenep terkonfirmasi positif bagian dari kluster pelatihan petugas haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, 9-18 Maret lalu.Peserta pelatihan pembimbing haji di Surabaya itu totalnya ada 413 peserta yang terbagi dalam 10 kelas, kata Kohar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Namun berdasarkan attack lite, lanjut Kohar, yang terbesar berasal dari kelas 2 dan kelas 3 dengan persentase 34,1 dan 32,4 persen yang tertular Covid-19.Sedangkan kalau di rata-rata sekitar 19,5 persen atau 1/5 dari jumlah peserta tertular Covid-19, tandas Kohar.
» Baca Berita Terkait Wabah Corona