960,7 Ribu Orang di Jatim Masih Nganggur, Jairi Irawan Siapkan Nakes Siap Ekspor!

Reporter : -
960,7 Ribu Orang di Jatim Masih Nganggur, Jairi Irawan Siapkan Nakes Siap Ekspor!
RESES DI TULUNGAGUNG: Legislator Jairi Irawan, cari solusi agar lulusan sekolah tinggi bisa dapat akses kerja. | Foto: IST

TULUNGAGUNG | Barometer Jatim – Anggota DPRD Jatim dari Fraksi Partai Golkar, Jairi Irawan menyoroti tantangan ketenagakerjaan di Jatim saat melakukan reses di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Hutama Abdi Husada Tulungagung, Jumat (21/11/2025).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja di Jatim per Agustus 2025 mencapai 24,76 juta atau bertambah 282,42 dibanding Agustus 2024.

Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,88% atau sebanyak 960,7 ribu orang. Dari jumlah tersebut, lulusan SMK menyumbang pengangguran tertinggi sebesar 6,79n TPT terendah ditempati mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 2,12%.

“Reses ini mencoba mencari solusi, bagaimana lulusan Stikes yang sudah memiliki keahlian dan keterampilan bisa langsung mengakses lapangan kerja terutama di Korea, Jepang, dan Jerman,” katanya.

960,7 RIBU NGANGGUR: Kondisi ketenagakerjaan di Jatim, 960,7 ribu orang masih nganggur. | Sumber: BPS Jatim960,7 RIBU NGANGGUR: Kondisi ketenagakerjaan di Jatim, 960,7 ribu orang masih nganggur. | Sumber: BPS Jatim

Dalam reses ini, Jairi juga menggandeng Lembaga Pendidikan dan Keterampilan Kerja (LPK) Hikari Blitar dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Jatim untuk percepatan pengiriman tenaga kesehatan (nakes) lulusan Stikes ke luar negeri. 

“Kenapa saya membawa LPK, agar kampus bisa melakukan percepatan dalam pendalaman bahasa dan proses pengiriman lulusan ke negara tujuan,” katanya.

Pendalaman bahasa ini, lanjut Jairi, bisa dimasukkan dalam kurikulum maupun ekstrakurikuler dengan harapan dalam waktu 6 bulan mereka sudah menguasai bahasa tersebut. Bagi D3 di semester 5 atau 6 sudah bisa dimulai proses ini, dan jika S1 bisa dimulai pada semester 7 atau 8.

“Tugas LPK juga memastikan, negara mana yang siap menampung para lulusan Stikes ini,” ucap legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) VII (Kabupaten Tulungagung, Kabupaten dan Kota Blitar) tersebut.

Jadi, tandas Jairi, prosesnya bisa setahun menjelang kelulusan bukan setelah kelulusan. Hal ini disebutnya bisa mengurangi jumlah pengangguran baru pasca kelulusan.

“Pun Begitu kenapa saya menggandeng Bank UMKM (BPR Jatim) ini, tentu saja tidak semua mahasiswa dan keluarganya siap dalam hal pembiayaan,” ujarnya.

“Untuk itu, dengan membawa Bank UMKM harapannya calon pekerja migran tidak terlalu memikirkan biaya pemberangkatan. Setelah di penempatan, mereka bisa membayar pinjaman langsung ke Bank UMKM Jatim,” sambungnya.

Jairi menambahkan, Golkar sebagai pendukung pemerintah berharap ada penajaman kolaborasi antarinstansi negeri maupun swasta, agar program Presiden Prabowo Subianto mengirim 500 ribu tenaga kerja ke luar ngeri bisa berjalan dengan baik.{*}

| Baca berita Pengangguran. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.