Demo 3 September Gulingkan Khofifah Ditunda, Tak Mau Ada Penumpang Gelap!

Reporter : -
Demo 3 September Gulingkan Khofifah Ditunda, Tak Mau Ada Penumpang Gelap!
DITUNDA: Musfiq (dua dari kiri) demo 3 September ditunda karena tak mau ada penumpang gelap. | Foto: Barometerjatim.com/BKT

SURABAYA | Barometer Jatim – Rencana demonstrasi besar-besaran 3 September untuk menggulingkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ditunda.

Tenda Posko Rakyat Jatim Menggugat yang berdiri di Taman Apsari Surabaya, tepat di depan Gedung Negara Grahadi sejak 21 Agustus lalu dibongkar, Senin (1/9/2025) malam.

Mengapa ditunda? Salah satu Koordinator Lapangan (Korlap) Rakyat Jatim Menggugat, Musfiq menjelaskan penundaan dilakukan mengingat situasi tidak kondusif belakangan ini.

“Karena beberapa tragedi terjadi di Jatim, yaitu tindakan-tindakan yang bersifat anarkis dan melakukan hal-hal yang tidak normatif,” katanya.

“Kami para Korlap menyepakati, bahwa aksi demonstrasi yang akan digelar tanggal 3 ini ditunda, bukan dibatalkan,” sambung Musfiq.

Jadi, tandas aktivis yang juga Koordinator Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) itu, tiga tuntutan yang selama ini digaungkan tidak berubah.

DIBONGKAR: Demo 3 September ditunda, posko Rakyat Jatim Menggugat dibongkar. | Foto: Barometerjatim.com/BKTDIBONGKAR: Demo 3 September ditunda, posko Rakyat Jatim Menggugat dibongkar. | Foto: Barometerjatim.com/BKT

Pertama, penghapusan tunggakan pajak kendaraan bermotor roda dua dan roda empat. Kedua, usut dugaan korupsi dana hibah triliunan rupiah yang diduga melibatkan Gubernur Jatim. Ketiga, hapus segala bentuk pungli di SMA/SMK Negeri di Jatim.

“Sehingga tidak ada framing atau isu bahwa penundaan aksi ini berdasarkan lobi-lobi atau semacamnya. 100 persen tidak ada yang menunggangi,” tegas Musfiq.

“Ini kesepakatan para Korlap, karena melihat situasi dan kondisi hari-hari ini dari berbagai daerah yang tidak memungkinkan, tidak hanya di Jatim,” imbuhnya.

Seberapa rawan kalau rencana aksi 3 September tetap digelar? Menurut Musfiq, sedianya bakal ada 4 ribu massa dari berbagai daerah di Jatim yang ikut aksi.

“Tapi melihat kondisi hari-hari ini, kami tidak mau ada penumpang gelap yang akan merusak suasana demonstrasi. Korlap sudah memikirkan konsekuensi dalam sebuah manajemen gerakan,” ucapnya.

Ramai-ramai Donasi 

Sebelumnya, rencana aksi besar-besaran 3 September cukup mengguncang di media sosial karena gelombang masyarakat ramai-ramai memberikan dukungan lewat donasi, baik berupa barang maupun uang.

Pro-kontra pun bermunculan, bahkan tenda posko Rakyat Jatim Menggugat di Taman Apsari Surabaya dirusak orang tak dikenal dan sejumlah uang donasi dicuri, Senin, 25 Agustus 2025. Meski demikian, rencana aksi 3 September tetap jalan.

Namun jelang aksi digelar, pada Jumat-Sabtu (29-30/8/2025) muncul demonstrasi di Surabaya wujud solidaritas terhadap Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas mobil rantis Brimob dalam demo di Jakarta.

Dalam dua hari tersebut, demo berlangsung brutal dengan melakukan pembakaran dan penjarahan, termasuk membakar dan menjarah Gedung Negara Grahadi dan Polsek Tegalsari.{*}

| Baca berita Demo. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.