Kampus

Keberagaman di Indonesia Jadi Contoh Dunia

PENDIDIKAN GLOBAL: Dubes AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr menjawab pertanyan wartawan tentang pendidikan global, Rabu (1/3). | Barometerjatim.com/AZIZ TRI P Belajar tentang keberagaman, toleransi dan saling menghormati antar-umat beragama menjadi PR bagi negara seperti Indonesia dan AS. Seperti apa? INDONESIA dinilai memiliki keberagaman budaya dan agama yang luar biasa, sehingga bisa menjadi contoh bagi seluruh dunia. Keberagaman tersebut juga sudah seharusnya menjadikan negara ini semakin kuat.

Proteksionisme Potensial Munculkan Konflik

NOBEL EKONOMI: Prof Robert F Engle III (tengah), peraih Nobel Ekonomi 2003 menjawab pertanyaan jurnalis saat press conference, Senin (20/2).| Foto: Barometerjatim.com/AZIZ TRI P Ekonomi global yang dinilai melambat dan kecenderungan negara-negara besar melakukan proteksi, menjadi sorotan serius Prof Robert Fry Engle III, Peraih Nobel Bidang Ekonomi 2003. Lalu bagaimana Indonesia harus menyikapi situasi tersebut? DIDAMPINGI Uwe Morawetz, Chairman International Peace Foundation, Rektor Unair Surabaya Prof Dr Mohamad Nasih dan Prof Sutjipto, serta dipandu Dian Ekowati, Ketua Internasional Partnership Unair, Prof Engle menjawab sejumlah pertanyaan para jurnalis. Berikut sorotan Prof Engle soal ekonomi global saat press conference, sebelum tampil di public lecture dan penganugerahan Doktor HC dari Unair Surabaya, Senin (20/2).

Kampus Harus Kreatif dan Sedikit Bonek

BERSAMA: Prof Joni Hermana (tiga dari kiri) berpose bersama wartawan yang meliput di ITS Surabaya. | FOTO: BAROMETERJATIM/AZIZ TRI P DUNIA penelitian masih terpinggirkan di kampus-kampus kita. Minimnya anggaran dan sulitnya mencari peneliti berkualitas, kerap jadi kendala. Lalu bagaimana solusinya? Berikut petikan wawancara dengan Rektor ITS Surabaya, Prof Joni Hermana, Senin (23/1). Bagaimana Prof Joni menyoroti dunia penelitian di kampus-kampus di Indonesia saat ini? Saya melihat kegiatan penelitian di perguruan tinggi kita sudah mulai bergairah. Terutama di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Tapi masih jauh dari dikatakan ideal. Kendalanya terutama pada anggaran yang terbatas. Selain itu, kita juga kerap kesulitan untuk mencari stok tenaga peneliti yang berkualitas.

Upaya Membangun Jejaring Global Teknologi

PAPARAN: Para peserta Community and Technological Camp 2017 mengikuti paparan di Gedung Rektorat ITS Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/Aziz Tri P Era global village harus disikapi dengan persiapan matang membangun jejaring internasional. Seperti upaya yang dilakukan ITS Surabaya, Senin (23/1). BISA dibayangkan, apa jadinya ketika 55 mahasiswa dari 18 negara berkumpul di satu forum, dan berdiskusi intens di camp yang digelar selama 10 hari untuk memecahkan beragam persoalan. Tentu saja ide-ide segar, gagasan brilian bahkan solusi yang ditawarkan bakal bermunculan mengalir deras.

Cari Solusi TPA, Mahasiswa Rancang ‘Testa’

TESTA: Anggota Tim Testa berpose di stan Software Expo 2017 yang digelar PENS. | Foto: Barometerjatim.com/AZIZ TRI P Kreatif dan inovatif merupakan kata kunci menuju sukses di bidang informatika dan teknologi komputer. Seperti terlihat di Software Expo 2017 PENS. ANDA resah karena putra-putri Anda kerap kesulitan mengerjakan Tes Potensi Akademik (TPA)? Sulit mencari bahan-bahan soal TPA untuk materi latihan? Jangan khawatir, software inovatif bertajuk Testa temuan mahasiswa D3 Jurusan Informatika PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) bisa menjadi solusinya.

Fokus Publikasi Ilmiah, Tak Lagi Soroti SPJ

Prof Ocky Karna Radjasa MSc PhD | Foto: Istimewa Optimalisasi penelitian dan pengabdian masyarakat digeber Kemenristek Dikti, termasuk perubahan paradigma dunia penelitian. Seperti apa? ADA ilustrasi menarik dipaparkan Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek Dikti, Prof Ocky Karna Radjasa MSc PhD saat berbicara di workshop Sosialisasi dan Optimalisasi Penulisan Proposal di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).