Lucu Undang Khofifah, Izin Gedung Acara PMII Putri Dicabut

Reporter : barometerjatim.com -
Lucu Undang Khofifah, Izin Gedung Acara PMII Putri Dicabut

IZIN DIANULIR: Ketua Korps Putri PMII Jatim, Nafisatul Qudsiyah kecewa dengan Rektor UINSA, Prof Abd Ala yang membatalkan izin penggunaan gedung. | Foto: Barometerjatim.com/NATHA LINTANG

SURABAYA, Barometerjatim.com Lucu! Diduga gara-gara mengundang Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, izin penggunaan gedung untuk acara Korps PMII Putri (Kopri) Jatim di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dicabut pihak rektorat.

Namun Rektor UINSA, Prof Abd Ala menyebut acara tersebut belum berizin. "Katanya kemarin sudah menghubungi bagian umum. Karena saya kebetulan di luar dan pada Sabtu dan Minggu listrik padam, maka tentu (izin) tak bisa diproses," terangnya saat dihubungi, Sabtu (11/11).

Selain itu, Ala menambahkan, kebetulan Sabtu dan Minggu ada pemadaman listrik. "Kebetulan listrik sedang dalam pemeliharaan."

Baca: Prof Ala Membantah, Kiai Mukhlis: Tahulah Dia Dukung Siapa

Sebaliknya, Ketua Korps Putri PMII Jatim, Nafisatul Qudsiyah menegaskan sebenarnya tidak ada masalah soal perizinan. Apalagi acara Talk Show Sekolah Kader Kopri (SKK) 2017 itu sudah dipersiapkan sebulan lalu dengan menggandeng Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin untuk peminjaman tempat.

"Waduh, sudah kita ajukan, karena awalnya kerjasama dengan Dema. Surat panitia masukkan untuk menyewa aula di kampus. Awalnya di-acc (disetujui pihak kampus)," katanya, Sabtu (11/11).

Dalam surat, lanjut remaja yang akrab disapa Nafis itu, tidak disebutkan bahwa Khofifah akan hadir sebagai keynote speaker karena panitia belum memperoleh konfirmasi kehadiran dari protokoler Kemensos.

Baca: Kasihan Umat, Stop Akrobat Politik Atas Nama Kiai Kampung

"Awalnya mau dilaksanakan hari Kamis (9/11), tapi karena mengikuti jadwal Mensos jadinya hari Sabtu ini," tandas Nafis.

Setelah ada konfirmasi kehadiran Mensos, panitia lantas menyebar pamflet acara di media sosial (medsos) dan grup aplikasi percakapan.

Selain menghadirkan Khofifah, panitia juga mengundang Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim; anggota DPR RI, Hasan Aminuddin; Sekretaris DPD Partai Gerindra yang juga anggota DPRD Jatim, Anwar Sadad; serta Wakil Bupati Lamongan, Kartika Hidayati sebagai narasumber.

Baca: Kuliah Nyaris DO, Menpora Raih Gelar Doktor Honoris Causa

"Namun tiga hari sebelum acara, ketua panitia dipanggil langsung oleh Pak Rektor A'la. Katanya tidak diizinkan (acara digelar di kampus UINSA Surabaya)," katanya.

Selain itu, pihak rektorat menyampaikan kalau pada Sabtu dan Minggu ada pemadaman listrik dan perbaikan trafo, sehingga gedung tidak bisa digunakan untuk acara.

Meski demikian, acara yang semula akan digelar di gedung teater dari rencana awal di di gedung auditorium, terpaksa dipindah lagi ke Wisma Bahagia. "Acara tetap kita gelar di Wisma Bahagia, tidak perlu izin rektor karena wisma ini di bawah naungan Kementerian Agama," jelas Nafis.

Kecewa Keputusan Rektor

IZIN BELUM DIPROSES: Rektor UINSA Surabaya, Prof Abd Ala, izin penggunaan gedung untuk acara Kopri belum diproses. | Foto: Barometerjatim.com/DOKIZIN BELUM DIPROSES: Rektor UINSA Surabaya, Prof Abd Ala, izin penggunaan gedung untuk acara Kopri belum diproses. | Foto: Barometerjatim.com/DOK IZIN BELUM DIPROSES: Rektor UINSA Surabaya, Prof Abd Ala, izin penggunaan gedung untuk acara Kopri belum diproses. | Foto: Barometerjatim.com/DOK

Hanya saja, dia mengaku kecewa dengan keputusan rektor, apalagi isu yang berkembang acara bermuatan politik terkait Pilgub Jatim 2018. "Kami mengundang Ibu Khofifah sebagai Mensos. Kami undang beliau sebagai mantan Ketua Korpri PB PMII, dan kami kader-kader Korpri PMII ingin belajar kepada beliau sebagai perempuan inspiratif," tandasnya.

A'la pun membantah kalau pihaknya sengaja menghalangi kehadiran Khofifah. "Kita tidak menghalangi siapapun, kita harus ciptakan Jatim yang sejuk dan damai. Kebetulan listrik sedang pemeliharaan," katanya.

Baca: Ribuan Lilin dari PMII untuk Cahaya Rohingya

Khofifah sendiri tidak bisa hadir di acara tersebut, karena pada jam yang sama menghadiri pencairan tahap keempat Program Keluarga Harapan (PKH) dan tahap kelima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Rungkut, Surabaya.

Lagi pula sejak awal Mensos sudah mengutus Stafsusnya yang juga kader PMII, Prof Masud Said untuk menghadiri acara di UINSA. "Kita berbagi tugas-lah, karena banyak hal yang harus kita kerjakan," tegas Khofifah.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.