2018, Tenaga Kerja Baru di Jatim Diprediksi 326.629 Orang

Reporter : barometerjatim.com -
2018, Tenaga Kerja Baru di Jatim Diprediksi 326.629 Orang

PERTEMUAN REKTOR: Gubernur Soekarwo saat menjadi pembicara dalam Raker Rektor dan Wakil Rektor PTN se-Jatim di Unesa, Selasa (17/10). | Foto: Ist

SURABAYA, Barometerjatim.com Gubernur Jatim, Soekarwo memperkirakan tenaga kerja baru di Jatim pada 2018 sebanyak 326.629 orang. Jika tidak disiapkan dari sekarang, maka tenaga kerja baru tidak terdidik (unskilled) bisa menjadi pengangguran.

Mereka bisa menjadi beban kriminalitas di perkotaan, ungkapnya saat menjadi pembicara dalam Raker Rektor dan Wakil Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jatim di Auditorium Rektorat lantai 11 Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa (17/10).

Terlebih dari 1.663 SMK swasta di Jatim, sebanyak 1.294 SMK belum bersertifikat. Karena itu, keberadaan PTN diharapkan mampu mengampu dan memberi pelatihan bagi guru-guru SMK sehingga lulusannya naik menjadi standar internasional.

Baca: 5 Jurus Pakde Karwo Ungkit Perekonomian Jatim di 2018

Kami akan MoU dengan PTN dan ini akan mulai tahun 2018, katanya. Kami akan menggandeng beberapa PTN untuk mengampu beberapa SMK serta menyiapkan pelatihan dan kurikulum berbasis industri bagi siswa.

Kerjasama dengan PTN ini, lanjut Pakde Karwo, sekaligus untuk menyongsong bonus demografi pada 2019 dengan jumlah usia produktif 15-64 tahun sebanyak 69,60 persen.

Gubernur mencontohkan, beberapa kerjasama dengan PTN di antaranya untuk bidang kesehatan dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan pelatihan di BLK milik Unesa di kampus Ketintang.

"Bidan bisa belajar sesuatu yang unik seperti akupuntur. Yang unik seperti ini bisa dikembangkan pada tataran internasional, katanya.

Baca: Mendagri: Soekarwo Letakkan Dasar Provinsi Berdaya Saing

Pemprov Jatim, lanjut Pakde Karwo, saat ini terus mengembangkan pendidikan program vokasi yang memiliki konsep link and match antara pelaku industri dengan SMK. Dengan konsep ini, pelajar SMK bisa memiliki akses untuk belajar langsung di perusahaan-perusahaan tersebut.

Program ini sendiri telah berjalan. Seperti program magang siswa SMK di beberapa minimarket serta pelatihan guru SMK bidang kelistrikan yang bekerjasama dengan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).

Kerjasama peningkatan kualitas SDM juga dilakukan melalui kerjasama dengan 29 perusahaan Jerman. Melalui program magang, maka siswa SMK bisa belajar langsung di perusahaan tersebut.

Baca: Suap DPRD Jatim, Rohayati Dituntut 1 Tahun 6 Bulan

Sementara itu Ketua Forum Paguyuban Rektor dan Wakil Rektor PTN, Moh Hasan mengatakan, pemerintah daerah dan perguruan tinggi perlu sinergi untuk membangun daerah terutama soal pendidikan sebagai bagian dari program SDGs (Sustainable Development Goals).

Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir gagasan soal pendidikan. Indikator SDGs di Jatim menunjukkan sudah hampir terpenuhi dan hampir melampaui nasional, jadi sinergi ini sangat diperlukan, kata Rektor Universitas Negeri Jember (Unej) tersebut.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.