PILPRES 2024: Andri Arianto, Khofifah masuk bursa Pilpres 2024 sudah bagus karena prestasi Jatim tak mengkilap. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com - Dalam berbagai survei terkait Capres 2024, elektabilitas Gubernur Jatim,
Khofifah Indar Parawasa masih sangat rendah. Bahkan warga Jatim yang disurvei The Republic Institute lebih memilih Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan/Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pakar Sosial Politik asal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya,
Andri Arianto menilai, salah satu faktor tidak moncernya nama Khofifah di bursa Capres 2024 karena gubernur yang juga ketua umum PP Muslimat NU itu tidak terlihat menyampaikan pesan berniat maju sebagai Capres.
"Saya belum menangkap, kecuali untuk sekadar masuk bursa bahwa nama beliau juga muncul di survei-survei, masih segitu. Cuma secara pesan yang disampaikan, tidak harus ngomong secara verbal, untuk nasional itu kan tidak tertangkap," katanya, Jumat (15/10/2021).
Beda misalnya dengan
Ganjar Pranowo atau Menko Bidang Perekonomian/Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang lebih kelihatan. Pesan-pesan maupun kerja-kerja yang dilakukan, bisa ditangkap masyarakat kalau keduanya bakal
running di Capres 2024.
"Kalau Bu Khofifah ini kayaknya belum, tapi dia berhasil kok dalam kontestasi bursa. Masuklah namanya, syukur-syukur dilirik. Kalau dilirik ya
alhamdulillah, kalau enggak ya iseng-iseng berhadiah," katanya, sembari tersenyum tipis.
Andri juga tak melihat Khofifah masih 'malu-malu' untuk maju di
Pilpres 2024. "Enggak mungkin kalau malu-malu, waktunya sudah mendesak, enggak cukup itu merintisnya kalau masih malu-malu. Mungkin sekadar bursa, sehingga bisa ditoleh lah minimal untuk Cawapres," nilainya.
Jadi lebih realistis kalau Khofifah maju Cawapres? "Realistisnya bursa, masuk dalam bursa dan sekarang terpenuhi toh, masuk dalam bursa meskipun persentasenya kecil," sergah Andri.
"Realistisnya masih bursa, belum sampai pada pelirikan potensi Wapres. Sebagai bursa, saya kira Bu Khofifah berhasil. Masuk dalam bursa gitu aja, angkanya kan keluar," tandasnya.
Sekelas Khofifah yang pernah dua kali jadi menteri dan sekarang gubernur, kok sebatas masuk bursa Pilpres?
"Ya faktanya begitu. Tidak hanya
survei kali ini ya, beberapa lalu itu kan juga masuk lima besar saja berat. Artinya ya bursa. Berhasil dalam membangun citra diri terkait bursa Pilpres, itu berhasil meskipun angkanya kecil," katanya.
Tapi kalau dalam konteks menyatakan diri, ucap Andri, kemungkinan besar kans Khofifah cuma Cawapres. Hanya saja, melihat posisi tidak mengkilapnya
prestasi Jatim, sekali lagi, masuk bursa sudah bagus.
"Tidak mengkilapnya prestasi Jatim di mata masyarakat, itu masuk bursa Pilpres sudah sangat bagus," tandas pakar yang alumnus FISIP Universitas Airlangga (Unair) tersebut.
Seperti diberitakan, hasil survei
The Republic Institute periode 1 hingga 13 September 2021 yang dirilis Minggu (10/10/2021), mencatat warga Jatim ternyata lebih memilih Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024 ketimbang Khofifah.
Ganjar menjadi pilihan teratas warga Jatim (31,4%) disusul
Prabowo (23,0%). Lalu di bawahnya ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (12,3%), Airlangga (4,5%), dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono/AHY (3,3%).
Sementara Khofifah terlempar dari lima besar (3,2%), menyusul di belakangnya Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma (2,9%).
BURSA CAPRES 2024: Survei The Republic Institute, Khofifah tak masuk lima besar bursa Capres 2024. | Grafis: Survei BURSA CAPRES 2024: Survei The Republic Institute, Khofifah tak masuk lima besar bursa Capres 2024. | Grafis: Survei
» Baca Berita Terkait
Pilpres 2024
Simak berita terukur barometerjatim.com di
Google News.