Tak Henti Menangis, Usai Sidang Siska Wati Terdakwa Korupsi BPPD Sidoarjo Ambruk Pingsan!

SIDOARJO | Barometer Jatim – Terdakwa korupsi terkait pemotongan insentif pegawai Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati tak henti-hentinya menangis di persidangan Tipikor Surabaya, Jalan Raya Juanda Sidoarjo, Senin (30/9/2024).
Tangis eks Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Sidoarjo itu pecah saat mendengarkan Penasihat Hukum (PH)-nya, Erlan Jaya Putra membacakan duplik yang meminta agar kliennya divonis bebas karena hanya korban dalam perkara ini.
"Tidak adanya niat jahat atau mens rea dari terdakwa Siska Wati ini harus dipertimbangkan," katanya. Sebelumnya, Siska Wati dituntut Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) 5 tahun penjara.
Usai Erlan selesai membacakan duplik dan sidang ditutup, Siska Wati kemudian mendekati seseorang yang duduk di bangku pengunjung dan tangisnya semakin menjadi sembari memegangi kepalanya yang sakit.
Siska Wati lalu diantar ke ruang tahanan Tipikor. Namun baru beberapa langkah, mendadak ambruk dan pingsan. Sejumlah orang dekatnya lalu membawanya ke ruang transit jaksa untuk dilakukan pertolongan.
Di sisi lain, menanggapi dublik Siska Wati yang dibacakan PH-nya, JPU KPK Andry Lesmana mengatakan pihaknya sebatas mendengarkan di persidangan.
“(PH Siska Wati) terlalu banyak menilai secara pribadi tapi bukan secara fakta, dalam artian menilai person dari masing-masing penegak hukum. Jadi bagi saya ya yang penting kita lihat fakta sidangnya,” katanya.
Selama ini, lanjut Andry, PK Siska Wati menganggap kliennya sebatas sebagai Kasubag. Padahal dalam perkara ini dia merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
“Dia yang membuat pertanggungjawaban penggunaan dari insentif. Dia juga yang mengajukan berapa nilai yang harus diterima dari masing-masing pegawai, itu tanggung jawab PPK,” katanya.
“Kalau kita mendengar tadi oh PPK diangkat oleh kepala dinas, tidak. PPK yang mengangkat bupati, itu harus dibedakan,” tandas Andry.{*}
| Baca berita Korupsi. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur