Adhy Karyono: Tantangan Jatim adalah Persoalan Sosial, Kemiskinan Masih di Batas 10%!

Reporter : -
Adhy Karyono: Tantangan Jatim adalah Persoalan Sosial, Kemiskinan Masih di Batas 10%!
MASIH 4,18 JUTA: Perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin Jawa Timur 2018-2023. | Sumber: BPS Jatim

SURABAYA | Barometer Jatim – Penjabat Gubernur (Pj) Jawa Timur, Adhy Karyono memuji kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak selama periode 2019-2024. Hal itu dibuktikan dengan pemberian Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha 2024 saat peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII.

Menurut Adhy, ada 114 indikator terkait dengan layanan pemerintahan secara umum maupun khusus. Di antaranya inflasi, pengangguran, dan kemiskinan.

“Dilakukan survei selama beberapa bulan dan akhirnya Jawa Timur dinobatkan sebagai pemerintah yang berkinerja sangat baik tahun 2023. Tahun masa menjabat Bu Khofifah dan Pak Emil," katanya saat menghadiri acara Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jatim, Sabtu (27/4/2024).

Meski demikian, dalam acara yang juga dihadiri Khofifah-Emil itu, Adhy menekankan masih diperlukan fokus terhadap berbagai masalah sosial, sehingga dibutuhkan dukungan dan doa dari para ulama.

"Tantangan kita ke depan adalah terkait persoalan sosial. Yang pertama kemiskinan masih di batas 10%. Tapi untuk kemiskinan kronis alhamdulillah dari yang dulu diawali Bu Khofifah di angka 4,4% sekarang menjadi 0,2%, bahkan di 9 kabupaten sudah 0%," katanya.

  • PROVINSI JUMLAH ORANG MISKIN TERBANYAK
    1. Jawa Timur: 4 .188.810
    2. Jawa Barat: 3.888.600
    3. Jawa Tengah: 3.791.500
    4. Sumatra Utara: 1. 239.710
    5. NTT: 1 .141.110
    6. Sumatra Selatan: 1. 045.680
    7. Lampung: 970.670
    8. Papua: 915.150
    9. Banten: 826.130
    10. Aceh: 806.7501

"Target kami tentu di 2024 akhir seluruh kemiskinan ekstrem selesai di 0%. Mohon doa dari para ulama. Mohon dukungannya juga karena relasi ulama dengan umara harus baik, apalagi selama ini pemimpinnya ulama. Insyaallah Jawa Timur akan jadi berkah dan sejahtera," sambungnya.

Melihat kembali data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, selama lima tahun Jatim dipimpin Khofifah jumlah orang miskin tercatat masih 4,189 juta (10,35%) atau terbanyak se-Indonesia per Maret 2023.

Di bawah Jatim, provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah, masing-masing 3,8 juta jiwa dan 3,7 juta jiwa.

Secara year on year (y-on-y) angka kemiskinan di Jatim memang turun 0,03% tarhadap Maret 2022 sebesar 10,38% atau turun 0,14% terhadap September 2022.

Namun sejak Khofifah memimpin Jatim pada 13 Februari 2019, angka kemiskinan justru sedikit di atas kemiskinan yang diwariskan Gubernur Jatim sebelumnya, Soekarwo alias Pakde Karwo, yakni 4,112 juta pada Maret 2019 atau sebulan setelah Khofifah dilantik menjadi Gubernur Jatim.

Bagaimana dengan kemiskinan ekstrem? Khofifah sebelum lengser, mengklaim angkanya turun signifikan 3,58% atau 1.480.140 jiwa selama tiga tahun terakhir (2020-2023). Yakni turun dari 4,4% atau 1.812.210 jiwa pada 2020 menjadi 0,82% atau 331.980 jiwa pada Maret 2023. Dengan demikian, masih ada 331.980 orang miskin ekstrem di Jatim.

Sedangkan 9 kabupaten/kota di Jatim dengan predikat 0% kemiskinan ekstrem yakni Kota Batu, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Ponorogo.

Dalam kesempatan tersebut, Adhy juga berharap Jawa Timur bisa sekali lagi melewati saat penting yang krusial, yakni Pilkada serentak. Terlebih karena masyarakatnya dapat menjaga kondusivitas saat Pemilu berlangsung.

"Kita juga akan menghadapi Pilkada serentak. Semoga kita bisa melalui dengan baik dan lancar,” kata mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

“Mudah-mudahan kita tidak ada kendala. Seperti saat di luar prediksi, pesta demokrasi kemarin berjalan dengan lancar, kondusif, aman, dan juga membuat kebahagiaan, serta membawa dampak rezeki secara ekonomi," imbuhnya.{*}

| Baca berita Kemiskinan. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.