Bupati Fauzi Tak Cemas Sumenep Dihantam Inflasi Tinggi: Ekonomi Kita Tumbuh 5,35%!
SURABAYA | Barometer Jatim – Jawa Timur, provinsi yang kini dinakhodai Penjabat (Pj) Gubernur Adhy Karyono, dihantam inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,04ngan Indeks Harga Konsumen (IHK) 106,61 pada Maret 2024.
Melihat data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, inflasi tertinggi sebesar 4,68% terjadi di Kabupaten Sumenep dengan IHK 109,15 serta Kabupaten Bojonegoro dengan IHK 108,44 dan terendah di Jember 2,53ngan IHK 106,37.
Menurut Kepala BPS Jatim, Zulkipli, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,33%.
“Sedangkan tingkat inflasi month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d), Provinsi Jatim bulan Maret 2024 masing-masing sebesar 0,64n 1,03%,” katanya.
Menanggapi data BPS tersebut, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan inflasi di kabupaten yang dipimpinnya terus dikendalikan. Salah satu yang menjadi konsen dalam menekan inflasi, yakni memastikan harga bahan pokok tetap stabil.
BULANAN: Inflasi Maret 2024, Kabupaten Gresik tertinggi dan Banyuwangi terendah. | Sumber Data: BPS Jatim
“Inflasi itu fenomena biasa yang terjadi setiap tahun, apalagi ini kan mendekati Hari Raya Idul Fitri. Alhamdulillah harga bahan pokok tetap terkendali,” katanya, Selasa (2/4/2024).
Fauzi menegaskan, pihaknya terus melakukan monitoring harga sembako sehingga harga bahan pokok tetap stabil.
“Kita terus melakukan pemantauan dan selalu turun, supaya harga kebutuhan pokok tetap terjaga. Selama ini alhamdulillah bahan pokok aman dan stoknya terjaga, karena kebiasaan masyarakat Sumenep kalau panen padi disimpan dan tidak dijual,” terangnya.
Tak Selalu Negatif
Fauzi yakin, kenaikan inflasi tidak seberapa memengaruhi daya beli masyarakat di Sumenep. Ini karena pertumbuhan ekonomi di ujung timur pulau Madura tersebut melesat, yakni 5,35% pada 2023 atau naik signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 3,11%.
Dari sisi produksi, semua lapangan usaha mengalami kenaikan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,47%.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terjadi hampir di seluruh komponen pengeluaran. Pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT), tumbuh 10,19%.
“Inflasi terkadang tidak semuanya negatif. Kalau melihat dari pertumbuhan ekonomi di Sumenep, maka pertumbuhan ekonomi masih bisa di angka 5,35rarti kabupaten Sumenep secara pertumbuhan ekonomi baik,” ujar Fauzi.
MELESAT: Pertumbuhan ekonomi Sumenep melesat 5,35% pada 2023 dari sebelumnya 3,11%. | Sumber Data: BPS Sumenep
“Ini menunjukkan ada permintaan barang yang banyak dari beberapa komoditi yang dimilik kita, sehingga perputaran ekonomi baik dan pada akhirnya pertumbuhan ekonomi baik,” tandasnya.
Fauzi yang namanya kian mencengkeram di bursa Cagub Jatim 2024, optimistis naiknya inflasi masih berdampak positif bagi perekonomian di Sumenep. Sebab, kenaikannya juga ditopang pertumbuhan ekonomi dari 3,11% melesat menjadi 5,35%.
“Karena kita pertumbuhan ekonomi 3,11 naik ke 5,35, ini menunjukkan inflasi yang tinggi ditunjang pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga. Inflasi yang terjadi di Sumenep inflasi positif,” tambahnya.
Selain itu kenaikan inflasi di Sumenep tidak mengkhawatirkan, tandas Fauzi, karena stok bahan pokok di wilayah itu aman dan terkendali.
“Inflasi kita selalu ada setiap bulan. Misalnya tembakau, karena harga tembakau tinggi. Saat ini produksi rokok UMKM di Sumenep dan petani menikmati harga tersebut. Ketika petani menikmati harga tinggi, mereka membeli emas dan itu juga mempengaruhi,” jelasnya.
Kendati masih tertinggi se-Jatim secara y-on-y, tingkat inflasi bulanan Sumenep yang sempat tertinggi pada Februari 2024 dari 11 kabupaten/kota IHK, kini berpindah ke Kabupaten Gresik (0,81%) dan terendah Banyuwangi (0,56%).
“Tingkat inflasi month to month dan tingkat inflasi year to date Sumenep bulan Maret 2024 masing-masing sebesar 0,77n 1,45%,” terang Kepala BPS Kabupaten Sumenep, Joko Santoso.{*}
| Baca berita Inflasi. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur