Prabowo-Gibran Menang Telak 65,19% di Jatim, TKD Sibuk Gaungkan Khofifah Effect!
SURABAYA | Barometer Jatim – Proses rekapitulasi Pemilu 2024 tingkat provinsi rampung digelar KPU Jawa Timur di Hotel Shangri-La, Surabaya, Senin (11/3/2024).. Hasilnya, untuk Pilpres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang telak 16.716.603 suara, disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 4.492.652, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 4.434.805 suara.
Menyambut kemenangan telak mencapai 65,19% tersebut, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jatim, Boedi Prijo Soeprajitno bersyukur karena mencapai target yang ditentukan pada Desember 2023, yakni 65%.
"Kami tentu sangat bersyukur, bahwa capaian suara 16,7 juta untuk Prabowo-Gibran di Jatim ini adalah bukti kerja keras seluruh elemen dan tentunya atas izin Allah Swt,” katanya.
“Angka ini secara kumulatif sangatlah besar, bahkan bila dibandingkan dengan provinsi lain Jatim tertinggi se-Indonesia dengan 16,7 juta suara,” sambungnya.
Selain faktor seluruh elemen, Boedi juga sibuk menggaungkan kemenangan telak Prabowo-Gibran di Jatim efek Khofifah Indar Parawansa yang disebutnya tak bisa dibendung mengalirkan dukungan Muslimat NU, emak-emak, pedagang pasar, guru PAUD, guru TK, dan kiai besar di Jatim turut mendukung Prabowo-Gibran.
Gelombang Besar
RAMPUNG: KPU Jatim merampungkan proses rekapitulasi Pemilu 2024 tingkat provinsi. | Foto: IST
Dominasi arus besar Khofifah effect, sebut Boedi, yakni sejak bekas Gubernur Jatim itu menyatakan mau menjadi Jurkamnas dan Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasioal (TKN), gelombang besar dukungan kiai dengan massa jutaan muncul.
Di antaranya, dukungan KH Fuad Noerhasan (pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan), KH Anwar Iskandar (Ponpes Al Amin Kediri), KH Anwar Manshur (Ponpes Lirboyo Kediri), KH Agoes Ali Masyhuri (Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo), disusul dukungan dari Bupati Gresik, Bupati Sidoarjo, dan sebagainya.
Boedi menambahkan, perolehan suara dukungan 16,7 juta juga sebagai bukti harapan masyarakat Jatim kepada Prabowo-Gibran untuk menjadi Presiden-Wapres RI 2024-2029.
"Dukungan semua alim ulama, kiai, tokoh masyarakat, pemuda, emak-emak, petani, nelayan, masyarakat hutan, pekerja dan buruh, pekerja seni, pedagang pasar dan kaki lima, pengusaha, profesional, dan semua kelompok masyarakat menjadi kunci kemenangan," tandasnya.
Selain itu, soliditas TKD provinsi, TKD kabupaten/kota, para Parpol pengusung dan pendukung, serta semua relawan yang bergerak tanpa lelah selama masa kampanye juga menambah amunisi.
“Pergerakan dukungan yang sangat terasa adalah gelombang Khofifah effect sekaligus jadi kunci kemenangan di Jatim,” kataya.
Baru 24 Hari Berkeringat
Meski Boedi bolak-balik menyebut Khofifah effect, patut diingat bahwa Khofifah yang kantornya saat menjadi Gubernur Jatim sempat digeledah Komisi Pemberantasan Korusi (KPK) terkait kasus korupsi dana hibah pokir DPRD Jatim itu baru 24 hari berkeringat untuk Prabowo-Gibran.
Khofifah efektif masuk TKN pada 21 Januari 2024 atau sehari setelah Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Itu pun masih aktif sebagai Gubernur Jatim karena baru lengser pada 13 Februari 2024, artinya tidak bisa berkeringat setiap hari untuk Prabowo-Gibran lantaran terbentur syarat wajib cuti.
Selain itu, meski menyandang Ketua Umum PP Muslimat NU, langkah Khofifah mendukung Prabowo-Gibran tak diikuti seluruh kadernya. Warga Muslimat NU Jombang misalnya, memilih berseberangan dengan mendukung Ganjar-Mahfud.
Hal itu ditunjukkan Ketua PC Muslimat NU Jombang, Nyai Hj Mundjidah Wahab saat menerima silaturahmi istri Ganjar, Siti Atikoh Suprianti di Ponpes Al-Lathifiyyah 2 Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Minggu (28/1/2024) malam.
“Silaturahmi ini kita gunakan biar tahu semua kayak apa Bu Atikoh, sudah sama Ahlussunah wal Jamaah. Makanya saya mengikuti Mbah Moen (KH Maimun Zubair), kenapa Gus Yasin (anak Mbah Moen) mendampingi Pak Ganjar,” kata putri salah satu kiai pendiri NU, KH Wahab Chasbullah itu.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur