25 Hari Lagi Coblosan Pilpres, Khofifah Baru 'Berkeringat' untuk Prabowo-Gibran Mulai 21 Januari!
JAKARTA | Barometer Jatim – Meski secara terbuka sudah menyatakan kesiapannya menjadi Jurkamnas sejak 10 Januari 2024, Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul (NU), Khofifah Indar Parawansa hingga kini belum efektif 'berkeringat' untuk memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabumig Raka. Padahal coblosan Pilpres tinggal 25 hari lagi.
Khofifah menyampaikan, dirinya baru efektif masuk Tim Kampanye Nasioal (TKN) Prabowo-Gibran Minggu besok, 21 Januari 2024, atau sehari setelah Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
“Jadi insyaallah saya efektif masuk TKN tanggal 21 Januari. Kalau saya masuk TKN tanggal 21 Januari berarti tanggal 21 saya nonaktif (dari Ketum Muslimat NU), kebetulan saya di Ketua PBNU juga,” katanya pada wartawan di kawasan GBK Jakarta, Jumat (19/1/2024).
| Baca juga:
- Muslimat NU Jatim Dijadikan Tunggangan untuk Prabowo-Gibran, HISNU Geram: Sangat Lecehkan Khittah 1926!
- Gus Miftah Janji Kalau Prabowo Presiden Akan Kampanye untuk Khofifah, Kalau Prabowo Kalah?
- Gagal Maju Cawapres, Khofifah Nyatakan Akan Kembali Bertarung di Pilgub Jatim!
“Ini sesuatu yang kita harus hormati, bagian dari kebijakan PBNU dan Badan Otonom (Banom),” tandas Khofifah yang sudah menjadi Ketum PP Muslimat NU selama 23 tahun sejak terpilih pada tahun 2000.
Terkait ketika dirinya nonaktif menjadi Ketum Muslimat NU selama menjadi Jurkamnas Prabowo-Gibran, menurut Khofifah tidak masalah karena ada ketua periodik.
“Di Muslimat relatif kami ndak ada masalah, karena ada ketua periodik, selalu begitu. Ketum akan mendapatkan progress report seluruh perjalanan Muslimat dari ketua periodik,” ucap Khofifah.
| Baca juga:
- SSC: Khofifah Memang Tokoh Besar di Jatim, Tapi Urusan Menangkan Capres-Cawapres Masih Perlu Diuji!
- Gus Hans soal Duet Juru Serang Prabowo-Gibran di Jatim: Pakde Karwo Ahli Strategi, Khofifah Susah Ngukurnya!
- Gus Yahya: Kalau Resmi di TKN, Khofifah Harus Nonaktif dari Ketum Muslimat NU!
“Jadi kalau misalnya ketua umum nonaktif, insyaallah tidak ada masalah. Kalau di PBNU kan ada ketua umumnya, Mas Nusron (Wahid) juga nonaktif insyaallah ndak ada masalah. Insyaallah tertanggal 21 Januari sehari setelah acara di GBK saya akan nonaktif, karea kalau di GBK kan saya sebagai Ketum PP Muslimat NU,” jelasnya.
Apakah nonaktif 21 Januari itu sudah dikomunikasikan dengan PBNU? “Ya, dengan TKN juga, saya sudah komunikasi dengan Pak Rosan (Ketua Umum TKN, Rosan Perkasa Roeslani). Yang penting dikomunikasikan biar enggak ada misunderstanding,” ujarnya.
Khofifah Harus Nonaktif
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan Khofifah harus nonaktif dari jabatannya sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU jika sudah resmi masuk TKN Prabowo-Gibran.
“Soal Bu Khofifah, kalau memang dia sudah secara resmi terdaftar sebagai juru kampanye atau terdaftar di dalam TKN, maka harus nonaktif dari jabatannya sebagai Ketua Umum Muslimat NU,” katanya dalam konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, yang disiarkan TVNU, Kamis (18/1/2024).
Sebab, tandas Gus Yahya, NU sudah menetapkan parameter bahwa para pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di dalam kampanye Pilpres, harus nonaktif dari jabatannya sampai akhir dari proses Pilpres.
| Baca juga:
- 28 Hari Lagi Khofifah Lengser dari Kursi Gubernur, Jawa Timur Dihantam KLB Polio!
- Khofifah Akhirnya Terbuka Dukung Prabowo-Gibran, Cak Imin Tak Ambil Pusing: Enggak Pengaruh Apa-apa!
- Gus Sadad Sebut Visi Prabowo Implementasi Ayat Al Qur’an: Tapi Ngomongnya Inggris karena Bukan Guru Madin!
“Sudah ada sejumlah personel PBNU yang nonaktif, dan ini termasuk nanti juga ketua-ketua Badan Otonom di lingkungan PBNU. Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU, dan lain-lain, apabila masuk secara resmi di dalam tim kampanye nasional dia harus nonaktif dari jabatannya,” jelas Gus Yahya.
Sedangkan mereka yang menjadi calon dalam Pemilu Legislatif (Pileg), kalau mereka ini adalah mandataris kepengurusan, yaitu ketua atau rais, harus mengundurkan diri dari kepengurusan.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Syaiful Kusnan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur