Compok Sehat Sumenep: Tindak Oknum Pungli APD di Sapeken

TINDAK PUNGLI APD: Gus Hans, imbau Bupati Sumenep tindak tegas oknum pungli APD di Sapeken. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Penggerak Compok Sehat Sumenep, Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans bereaksi atas dugaan bantuan APD (Alat Pelindung Diri) dari Komando Armada (Koarmada) II kerja sama dengan Pemprov Jatim dipungli oknum pejabat kecamatan.
"Saya mendapat laporan langsung dari tim di lapangan dan ada bukti rekaman suaranya, bahwa ada indikasi pungli yang dilakukan pejabat kecamatan di Kepulauan Sapeken," kata Gus Hans yang juga Wakil Sekretaris Dewan Penasihat PW GP Ansor Jatim kepada Barometerjatim.com, Senin (12/7/2021).
"Jika ini benar, saya sangat prihatin dan menyesalkan di situasi seperti ini yang harusnya gotong royong untuk bisa membantu menyelesaikan masalah pandemi Covid-19, malah ada yang mengambil keuntungan," tandasnya.
Apalagi, lanjut Gus Hans, para prajurit Koarmada II dengan sigap dan penuh pengabdian jauh-jauh ke Sapeken, ditambah para relawan yang hingga kini masih bertahan tanpa imbalan, seakan tidak diimbangi dengan pemilik wilayah di sana."Saya mengimbau kepada bupati (Sumenep) untuk menindak tegas kepada oknum tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang seperti ini lagi," tegas kiai muda yang kakek buyutnya berasal dari Madura tersebut, yakni ulama besar KH Tamim Irsyad, pendiri Ponpes Darul Ulum Jombang.
"Dan untuk para relawan yang masih sabar terus melakukan edukasi kepada masyarakat, semoga diberi kesehatan dan tetap jaga staminanya," imbuh Gus Hans .
Sebelumnya, beredar sebuah rekaman suara di sejumlah grup WhatsApp (WA) terkait indikasi pungli bantuan APD Covid-19 di Kecamatan Sapeken.Dalam rekaman, terdengar suara seorang pria yang diduga pejabat di Kecamatan Sapeken akan menyalurkan APD bantuan dari TNI AL Koarmada II kerja sama dengan Pemprov Jatim ke setiap desa dengan syarat ada imbalan uang Rp 1,5 juta.
"Jadi satu desa, kami minta dukungan dana 1,5 jt, satu juta setengah, satu setengah juta," katanya. Alasan permintaan uang, yakni untuk biaya evakuasi tenaga kesehatan (nakes) yang tempo hari positif Covid-19 serta transport.
Pria tersebut juga mempertanyakan kehadiran orang yang mewakili kepala desa (Kades) dalam pertemuan, termasuk apakah bisa mengambil keputusan soal dukungan anggaran Rp 1,5 juta.Sedangkan soal dana 1,5 juta, dia minta agar ditransfer ke rekening Pj (Pejabat) Kades Sapeken yang mengetuai paguyuban PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat se-kecamatan Sapeken.
» Baca Berita Terkait Wabah Corona