Kejar Deadline Jokowi, Khofifah Gencar Bagi Masker di Surabaya

GENCAR: Khofifah membagikan masker kepada pengunjung Rozal Plaza Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
Deadline Jokowi sudah berjalan satu minggu. Namun Covid-19 di Jatim tak kunjung terkendali. Langkah Khofifah belum menuai hasil?
SEMINGGU lagi deadline dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir. Perintahnya jelas dan tegas: Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan seluruh unit yang ada diminta bisa mengendalikan virus Corona (Covid-19) dalam tempo dua minggu.Hasil sementara? Alih-alih turun. Hingga Rabu (1/7/2020), positif Corona di Jatim malah melonjak ke angka 12.321 kasus. Rinciannya: Sembuh 4.391 (35,64%), dirawat 6.885 (55,88%), dan meninggal 950 (7,71%).
Saat Jokowi datang ke Grahadi, Jumat (25/6/2020), terkonfirmasi positif masih di posisi 10.532. Rinciannya: Sembuh 3.429 (32,56%), dirawat 6.451 (58,40%), dan meninggal 799 (7,59%).
Artinya, sepulang Jokowi dari Grahadi hingga satu minggu deadline yang diberikannya berjalan, jumlah positif Corona di Jatim bukannya turun atau melandai, tapi malah ada kenaikan 1.789 kasus.Inikah pertanda Khofifah dan seluruh unit di Jatim gagal memenuhi deadline Jokowi? Masih ada waktu seminggu lagi. Lagi pula, sejumlah langkah sudah dikerjakan Khofifah dan Forkopimda Jatim untuk mengejar tenggat waktu tersebut.
Selain menyiapkan action plan -- di antaranya membentuk Tim Gabungan Forkopimda Jatim dan Gugus Tugas Surabaya Raya -- Khofifah juga gencar membagikan masker di sejumlah titik, khususnya di Surabaya. Mulai dari pasar tradisional hingga plasa.
Pasar tradisional yang disasar di antaranya Pasar Kapasan dan Kapas Krampung Plaza Surabaya. Di dua tempat ini, Khofifah membagikan masker bersama Pangkogabwilhan II, Marsekal Madya TNI Imran Baidirus; Kapolda Jatim, Irjen Pol Fadil Imran; dan Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Widodo Iryansyah.Masker yang dibagikan kepada pengunjung dan pedagang pasar adalah bantuan dari Jokowi. Seperti diketahui, Jokowi menggelontorkan dua juta masker untuk masyarakat Jatim setelah mendapat laporan sekitar 70 persen warga tak bermasker.
Efektif Cegah Penularan
CORONA DI JATIM MELONJAK: Per Rabu (1/7/2020), positif Corona di Jatim melonjak ke angka 12.321 kasus. | Sumber Grafis: IST CORONA DI JATIM MELONJAK: Per Rabu (1/7/2020), positif Corona di Jatim melonjak ke angka 12.321 kasus. | Sumber Grafis: IST
Selain pasar tradisional, Khofifah juga menyasar plasa. Salah satu yang menjadi sasaran yakni pedagang dan pengunjung Rozal Plaza Surabaya, Selasa (30/6/2020) petang.
Soal mengapa Surabaya yang digencarkan, menurut Khoffah, lantaran angka penularan Covid-19 di kota ini masih tinggi. Attack rate-nya masih 195 per 100 ribu penduduk untuk Surabaya dan 27,3 untuk Jatim.
"Maka melindungi diri dan orang lain melalui disiplin protokol kesehatan harus terus kita sosialisasikan," tegas Khofifah.
Menurutnya, mengenakan masker memiliki efektivitas pencegahan penularan hingga 60 persen. Dari satu komunitas yang menggunakan masker 60 persen saja, bisa menurunkan transmission rate di bawah 1.0."Jika sudah di angka 1.0, artinya virus ini akan menurun dan akan hilang dengan sendirinya karena tidak ditularkan pada yang lain," ucapnya.
Selain gencar menebar masker, Pemprov Jatim dan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) II, akan menyiapkan aplikasi sistem rujukan satu pintu atau one gate system.
Sistem ini diharapkan membantu mengurangi angka kematian pasien Covid-19 akibat terlambat dirujuk, atau kamar yang overload.
Salah satu poin penting dalam aplikasi ini, adalah adanya command center 24 jam yang dipusatkan di Rumah Sakit (RS) Darurat di Jalan Indrapura, Surabaya.
» Baca Berita Terkait Wabah Corona