2020, Transaksi e-Commerce Bisa Tembus 130 M Dolar AS
Septriana Tangkary, transaksi e-Commerce bisa capai 130 M dolar AS di 2020. | Foto: Barometerjatim.com/natha lintang
SURABAYA, Barometerjatim.com Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia. Diprediksi, nilai transaksi e-Commerce akan mencapai 130 miliar dolar AS pada 2020.
Menurut Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemenkominfo RI, Septriana Tangkary, faktor pendorong Indonesia akan menjadi pasar bagi transaksi online terbesar di Asia, adalah jumlah penduduk yang besar.
Dan penetrasi pengguna internet di Indonesia yang mencapai lebih dari 132 juta, terang Septriana di acara UMKM Scale Up: Potensi Lokal, Raih Pasar Global yang digelar di Surabaya, Rabu (8/5/2019).
Saat ini, lanjut Septriana, Indonesia telah menyusun peta jalan e-Commerce nasional hasil kolaborasi lebih dari delapan kementerian dan lembaga pemerintah lainnya.
Jika ini terimplementasikan secara tepat waktu, maka terproyeksikan nilai transaksi e-Commerce sebesar 130 miliar dolar Amerika pada 2020, tandasnya.
Target tersebut, kata Septriana, sangat mungkin terwujud. Tentunya dengan memaksimalkan potensi-potensi yang ada, salah satu potensi datang dari sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), ucapnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41 persen, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit.
Sementara menurut data Kemkominfo 2018, sebanyak 9,61 juta unit UMKM sudah memanfaatkan platform online, akunya.
Dari segi infrastruktur, tambah Septriana, Kemkominfo meningkatkan akses internet ke seluruh Indonesia.
Dari yang di daerah tadinya hanya bisa SMS saja, sekarang bisa menggunakan layanan internet. Proyek Palapa Ring sudah sampai ke Indonesia bagian Timur, ungkapnya.
Septriana juga menegaskan pentingnya edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pemanfaatan e-Commerce, serta meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM Indonesia.
Alasan itulah yang membuat Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim menggelar forum ini.
ยป Baca Berita Terkait Kemenkominfo
