Syarat Caleg Gerindra: Wajib Dukung 2019 Ganti Presiden

2019 GANTI PRESIDEN: Gerindra daftarkan bakal Calegnya ke KPU Jatim, Rabu (18/7). Syarat Caleg Gerindra: 2019 ganti presiden. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
SURABAYA, Barometerjatim.com Partai Gerindra, termasuk di Jawa Timur, memberi syarat khusus bagi bakal Calegnya wajib memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
"Syarat mereka menjadi Caleg adalah 2019 ganti presiden atau Prabowo presiden," tegas Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad usai mendaftarkan Bacaleg di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim, Surabaya, Selasa (17/7) malam.
Dengan demikian, maka seluruh Caleg Gerindra di semua tingkatan, baik kabupaten/kota, provinsi maupun pusat, secara otomatis berstatus tim pemenangan Prabowo presiden.
Baca: Gerindra: Ada yang Suruh Kiai NU Tak Pilih Prabowo karena 212
Sadad juga menegaskan, semua syarat pencalegan sudah terpenuhi, termasuk kuota perempuan. Dari 120 Caleg yang didaftarkan terdiri dari 76 laki-laki dan 44 perempuan. "Kalau persentase 37-38 persen perempuan," katanya.
Dengan kekuatan 120 Caleg, Gerindra memasang target 25 kursi di DPRD Jatim dari 13 kursi hasil Pileg 2014.
Hitung-hitungannya, 13 kursi jika diintegrasikan ke dalam sistem baru yang ditambah 20 persen maka sekitar 18 kursi. "Nambah tujuh kursi kan bukan pekerjaan yang terlalu sulit," tegas Sadad.
Baca: Kunjungi Basis PDIP, Prabowo Disambut #2019GantiPresiden
Sedangkan untuk memenuhi target 25 kursi, Gerindra juga mengerahkan anggota legislatif yang diharapkan bisa menjadi problem solver.
"Dia harus benar-benar menjadi akar permasalahan yang dihadapi masyarakat, sekaligus menjadi solusi dari setiap problem yang dihadapi," ujarnya.
Bagaimana caranya? Lewat kewenangan yang dimiliki di lembaga legislatif, jelas Sadad, mereka diminta untuk rajin turun, sering komunikasi dengan masyarakat untuk menemukan setiap problem yang ada.
Kunjungan ke Kiai
Di sisi lain, Sadad meyakini kunjungannya bersama Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Soepriyatno ke kiai NU dan pondok pesantren (Ponpes) beberapa waktu lalu akan berdampak peningkatan suara Gerindra.
"Saya kira iya (berdampak). Kita mintakan restu kiai-kiai. Kita ingin Caleg kita menjadi pengawal asprirasi masyarakat Jatim," katanya.
Baca: Sadad: Gerindra Tidak Bekerja untuk PDIP di Pilgub Jatim
Kiai dipilih, tambah Sadad, karena kondisi sosiologi di Jatim basisnya adalah pondok pesantren di samping elemen lain juga akan dikunjungi, termasuk petani dan nelayan.
"Hanya saja, secara khusus memang ada agenda bertemu para kiai untuk minta arahan, agar ketika Caleg ini terpilih benar-benar nyambung dengan masyarakat," tuntasnya.