Genjot Produksi Tebu, Disbun Jatim Gembleng Petani Lewat Pelatihan

Reporter : -
Genjot Produksi Tebu, Disbun Jatim Gembleng Petani Lewat Pelatihan
PELATIHAN: Disbun Jatim tahun ini 4 kali gelar pelatihan untuk petani tebu. | Foto: IST

SURABAYA | Barometer Jatim – Selama setahun ini, Dinas Perkebunan (Disbun) Jawa Timur 4 kali menggelar pelatihan untuk petani tebu. Langkah tersebut dilakukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas tebu.

Pelatihan awal tahun dilaksanakan pada Februari, yakni pelatihan budidaya tanaman tebu diikuti 25 orang petani dari Kabupaten Malang, Probolinggo, dan Blitar.

Berikutnya Maret, digelar pelatihan budidaya tebu dan pengomposan limbah tebu diikuti 25 petani dari Kabupaten Lumajang dan Situbondo. Di bulan yang sama, dilaksanakan lagi pelatihan budidaya tebu dan penerapan teknologi dalam industri pertanian.

Lalu pada 28-31 Oktober, digelar lagi pelatihan yang diikuti 30 petani dari Kabupaten Gresik, Mojokerto, dan Jombang.

Terkait pelatihan tersebut, Kepala Disbun Jatim Dydik Rudy Prasetya mengatakan Jatim sebagai lumbung tebu dimana 95 persen petaninya adalah petani rakyat, sehingga perhatian peningkatan kemampuannya tidak bisa diabaikan.

Produksi Gula-Tebu Tertinggi

TINGKATKAN KEMAMPUAN: Perhatian peningkatan kemampuan petani tebu tidak bisa diabaikan. | Foto: ISTTINGKATKAN KEMAMPUAN: Perhatian peningkatan kemampuan petani tebu tidak bisa diabaikan. | Foto: IST

Data Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, Jatim merupakan provinsi dengan produksi gula dan tebu tertinggi nasional sejak 2022. Produksi gula di Jatim tahun ini mencapai 49,5 persen dari total produksi gula nasional atau setara 1,19 juta ton dari total produksi gula nasional sebanyak 2,4 juta ton.

Dalam pelatihan tersebut, Disbun Jatim menggandeng Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).

"Tujuan pelatihan agar menambah pengetahuan dan wawasan petani, meningkatkan produktivitas tebu sesuai Good Agricultural Practices (GAP) serta sebagai acuan bagi pelaku usaha agribisnis dalam penerapan usahataninya," paparnya, Senin (16/12/2024).

Dydik menambahkan, melalui pelatihan petani dapat lebih memahami bagaimana budidaya tebu yang baik, melakukan taksasi di kebun, melakukan analisa usaha tani, hingga melakukan pemupukan sesuai dosis dan pemanfaatan limbah tebu untuk kebutuhan pupuk secara mandiri.

Kemudian pemanfaatan teknologi drone untuk pemupukan maupun penanganan hama yang lebih efisien serta dapat mengetahui proses tebang muat angkut yang lebih baik.

"Sehingga dapat menaikkan produktivitas tebu, serta meningkatkan pendapatan petani melalui ilmu yang telah dipelajarai selama kegiatan pelatihan," ucapnya.{*}

| Baca berita Disbun Jatim. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.