Modal Tentukan Kebijakan, Disbun Jatim Susun Data Statistik Tembakau

Reporter : -
Modal Tentukan Kebijakan, Disbun Jatim Susun Data Statistik Tembakau
BASIS DATA: Dydik Rudy Prasetya, data salah satu faktor utama tentukan kebijakan strategis. | Foto: IST

SIDOARJO | Barometer Jatim – Dinas Perkebunan (Disbun) Jatim menggelar pertemuan Penyusunan Data Statistik Tembakau 2024 di Sidoarjo, Selasa dan Rabu (3-4/12/2024). Kegiatan ini untuk menghasilkan acuan dalam penyusunan angka tetap 2024 dan estimasi 2025.

Kepala Disbun Jatim, Dydik Rudy Prasetya mengatakan data merupakan salah satu faktor utama dalam penyusunan perencanaan pembangunan perkebunan ke depan. Dengan data yang akurat akan meminimalisir kesalahan dalam menentukan kebijakan strategis.

"Data yang mutakhir dapat dijadikan ukuran kriteria keberhasilan kinerja pembangunan perkebunan yang telah dilakukan,” katanya, Selasa (3/12/2024).

“Untuk itu, ketersediaan data mutlak diperlukan dari berbagai tingkat pemerintahan. Tidak hanya di tingkat provinsi tetapi juga tingkat kabupaten/kota," tandasnya.

Sinkronisasi data statistik komoditas perkebunan, papar Dydik, dilakukan secara berjenjang. Sebelum di tingkat nasional, terlebih dahulu dilakukan di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

Menurutnya, semakin sering dilakukan sinkronisasi, maka data yang diperoleh akan semakin baik dan akurat, terutama dengan diperkuat validasi langsung ke lapangan.

Valid dan Akurat

Menyadari pentingnya peranan data dan informasi perkebunan, kata Dydik, maka dipandang perlu agar pengelolaan data di tingkat kecamatan, kabupaten/kota dapat menjadi perekat kesatuan dalam pembangunan perkebunan berkelanjutan.

“Di beberapa kabupaten/kota terjadi penggabungan dinas yang membidangi perkebunan dengan subsektor lain," jelasnya.

Menurut Dydik, analisis data yang diperoleh menggunakan kerangka logis dan pengetahuan teknis komoditas perkebunan sehingga angka yang diperoleh dapat valid dan akurat. Kemudian statistik perkebunan harus menjadi prioritas utama.

"Diupayakan adanya forum koordinasi pada masing-masing tingkatan, baik di provinsi maupun kabupaten/kota yang melibatkan instansi terkait seperti BPS untuk menyamakan angka statistik perkebunan,” katanya.

“Keseragaman format pengelolaan data statistik baik tingkat pusat maupun daerah yang mengacu pada Pedoman Pengelolaan Data Komoditas Perkebunan (PDKP) 2024 yang akan kita review pada tahun ini, menjadi arah kita untuk menuju angka statistik perkebunan secara nasional," paparnya.

Kontribusi 50% Nasional 

Rudy menambahkan, data luas lahan tembakau pada 2023 adalah 115 ribu hektare. Dia berharap dengan adanya kegiatan data statistik ini, akan ada verifikasi dan validasi data sementara 2024 yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Menurut estimasi pada tahun ini luas lahan tembakau akan mengalami kenaikan mencapai angka 120 ribu hektare hingga 150 ribu hektare. Dan hingga saat ini proses validasi masih terus berjalan,” jelasnya.

Sementara untuk komoditas tebu, Dydik mengatakan luas areal tebu Jatim 2024 yakni 238 ribu 135,6 hektare. Lalu jumlah total tebu digiling di 29 pabrik gula sebanyak 16.697.634 ton dengan jumlah produksi gula mencapai 1.266.460 ton. 

Sedangkan untuk rendemen, lanjut Dydik, mencapai angka rata-rata 7,58 persen dari angka produksi. Ini menunjukkan terjadi peningkatan produksi gula kristal putih pada tahun ini, bila dibandingkan dengan 2023 dengan produksi sebesar 1.126.796 ton.

“Atas capaian produksi gula kristal putih tersebut, kita masih menjadi provinsi dengan produksi gula kristal putih terbesar secara nasional dengan kontribusi sebesar 50 persen dari total produksi secara nasional,” jelasnya.

Dydik optimistis Jatim masih menjadi barometer industri gula nasional. Produksi gula Jatim rata-rata 5 tahun terakhir sebanyak 1,2 juta ton per tahun, sedangkan produksi gula nasional 2,2 juta ton atau kurang lebih 50 persen kontribusi Jatim untuk gula nasional.{*}

| Baca berita Disbun Jatim. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.