Luluk-Lukman 'Tak Nendang' di Survei Litbang Kompas, Ketua Timses: Kurang Akurat!
SURABAYA | Barometer Jatim – Dua pekan jelang coblosan Pilgub Jatim 2024, elektabilitas paslon yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim tak kunjung 'nendang'.
Alih-alih berpeluang menang. Dalam survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Luluk-Lukman bahkan 'termehek-mehek' di angka 3,8%.
Bandingkan dengan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak yang memuncaki elektabilitas di angka 52,5%, disusul Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans 20,9%. Sedangkan responden yang menyatakan tidak tahu/belum menentukan pilihan 22,8%.
Survei Litbang Kompas dilakukan pada 2-7 November 2024. Sebanyak 800 orang ditarik sebagai responden dengan margin of error lebih kurang 3,46%.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Tim Pemenangan Luluk-Lukman, Fauzan Fuadi menilainya kurang akurat.
“Litbang Kompas bukan sekali dua kali melakukan survei yang temuannya menyangkut PKB hampir selalu kurang akurat. 2024 kemarin contohnya, pas Pileg,” katanya, Jumat (13/11/2024).
“Kami dan kawan-kawan relawan tiap hari turun lapangan, surveyor hanya turun pada saat mengambil sampel. Selesai ambil sampel, pulang, ambil honornya, dan tidur.”
Menurut Fauzan, yang sebenarnya terjadi di lapangan, pendukung paslon yang katanya hasil surveinya tinggi, justru banyak yang lari ke Luluk-Lukman.
“Voters di Jatim cerdas dan rasional. Mereka bisa membedakan, mana pemimpin yang bisa kerja dan mana pemimpin yang hanya sibuk mengejar penghargaan dan panggung untuk mendapat tepuk tangan,” kritiknya.{*}
| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur