Dicopot PBNU, Kiai Marzuki Berkibar di Bursa Cagub Jatim Calon Penantang Kuat Khofifah!
SURABAYA | Barometer Jatim – Dicopot Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dari jabatan Ketua PWNU Jatim, nama KH Marzuki Mustamar justru berkibar di bursa Cagub Jatim 2024. Bahkan berpotensi menjadi calon penantang kuat incumbent Khofifah Indar Parawansa.
Hal itu terpapar dari hasil survei terbaru Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang dilakukan pada 1-10 Mei 2024 di 38 kabupaten dan kota se-Jatim.
Dalam simulasi 6 nama bakal Cagub, Kiai Marzuki berada di peringkat ke-6 dengan elektabilitas 10,7%, setingkat di atas Menaker RI, Ida Fauziyah 9,2%. Sedangkan posisi teratas masih diduduki Khofifah dengan keterpilihan 42,1%.
Disusul Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad 13,8%; Bupati Sumenep yang juga kader PDIP, Achmad Fauzi 11,2%; dan Ketua DPD Partai Ketua Golkar Jatim, Muhamad Sarmuji 10,9%; dan 1,1% responden tidak tahu/tidak menjawab.
Dalam simulasi 3 nama, elektabilitas Kiai Marzuki menguat menjadi 20,5% di atas Anwar Sadad 17,7%. Sedangkan Khofifah juga kian menguat di puncak dengan keterpilihan 49,3n 12,5% responden belum menentukan pilihan.
- PARPOL DI PILGUB JATIM 2024
Dukung Khofifah: Gerindra (21 Kursi), Golkar (15), Demokrat (11), PAN (5). Siap Dukung Khofifah: PDIP (21). Belum Tentukan Calon: PKB (27), Nasdem (10), PKS (5), PPP (4), PSI (1).
Bagaimana jika di-head to head-kan dengan Khofifah? Elektabilitas perempuan yang juga Ketum PP Muslimat NU itu kian menguat di angka 59,5% sedangkan Kiai Marzuki 23,7%, dan 16,8% responden tidak menjawab atau belum menentukan pilihan.
Meski saat ini elektabilitas Khofifah jauh di atas kandidat lain, Direktur ARCI, Baihaki Siratj menyebut situasinya akan berbeda jika Kiai Marzuki benar-benar declare maju dan ada Parpol yang mengusung karena pemilih NU bisa terbelah alias tidak utuh ke Khofifah.
“Kalau PKB ini memunculkan Kiai Marzuki Mustamar, maka potensi khususnya dari masyarakat NU akan terbelah. Di satu sisi pemilih PKB akan ke Kiai Mustamar, di sisi yang lain Muslimat NU akan ke Khofifah,” katanya usai pemaparan hasil survei lembaganya di Surabaya, Rabu (15/5/2024).
Artinya, tandas Baihaki, Kiai Marzuki bisa menggerus atau tidak suara pemilih Khofifah, tergantung bagaimana dia dan Parpol pengusungnya bisa melakukan branding.
“Bisa turun bisa naik, tergantung bagaimana mem-branding dari lawan. Kalau nanti PKB betul-betul memunculkan Kiai marzuki, apakah dia bisa mem-branding, kemudian apa program-program yang dijual ke masyarakat Jatim,” katanya.
Baihaki bahkan menilai, Kiai Marzuki yang namanya cukup mengakar di masyarakat NU bisa menjadi 'kuda hitam' di Pilgub Jatim 2024.
“Ini akan terjadi terbelahnya masyarakat NU kalau PKB sampai meluncurkan tokoh NU, ini akan jadi kuda hitam. Bukan tidak mungkin yang saat ini elektabilitas Kiai Marzuki masih kecil akan naik,” katanya.
Diketahui, dari 10 Parpol pemilik kursi di DPRD Jatim hasil Pemilu Legislatif 2024, PKB yang memiliki 27 kursi menjadi satu-satunya Parpol yang bisa mengusung pasangan Cagub-Cawagub tanpa koalisi.
Namun PKB belum memunculkan siapa jagoannya di Pilgub Jatim 2024. Begitu pula Nasdem (10 kursi), PKS (5), PPP (4), dan PSI (1).
Sedangkan empat Parpol lainnya, Gerindra (21), Golkar (15), Demokrat (11), dan PAN (5), sudah menyatakan dukungan ke Khofifah. PDIP (21) juga tengah merayu Khofifah untuk bisa bersama-sama di Pilgub Jatim 2024.{*}
| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur