Sedih! 1,02 Juta Orang di Jatim Masih Nganggur, Terbanyak Lulusan SMK
SURABAYA | Barometer Jatim – Problem pengangguran dalam 5 tahun kepemimpinan Khofifah-Emil Dardak (2019-2024) disorot tajam Cagub Luluk Nur Hamidah di panggung debat Pilgub Jatim. Terlebih selama ini keduanya begitu mengagungkan program Millennial Job Center (MJC) tapi justru lulusan SMK mendominasi.
Bagaimana sebenarnya kondisi pengangguran di Jatim yang kini dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur Adhy Karyono? Dari data terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Selasa (15/11/2024) masih bikin sedih. Sebab, per Agustus 2024 masih terdapat 1,02 juta (14,9%) orang nganggur di Jatim. Itu berarti dari setiap 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar 4 atau 5 orang penganggur.
“TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) pada Agustus 2024 adalah 4,19% atau terdapat sekitar 1,02 juta orang di Jatim yang merupakan pengangguran. Kalau kita lihat, bahwa TPT Jatim turun 0,69% poin dibandingkan dengan kondisi Agustus 2023,” terang Kepala BPS Jatim, Zulkipli.
Kemudian kalau pengangguran dilihat berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki cenderung lebih tinggi dibandingkan perempuan yakni 4,46rbanding 3,80%.
Perkotaan Lebih Tinggi
Lalu berdasarkan wilayah, pengangguran di perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan perdesaan, yakni 4,49rbanding 3,78%.
“Salah satu penyebab rendahnya TPT di perdesaan, umumnya di sana memang banyak menyerap tenaga kerja di sektor pertanian,” ucap Zulkipli.
Data penyerapan tenaga kerja menurut lapangan pekerjaan mencatat, dari total penduduk berkerja di Jatim sebanyak 23,36 juta orang, sektor pertanian telihat paling banyak menyerapa tenaga kerja yakni 31,46%.
“Penduduk bekerja di sektor pertanian terlihat mengalami peningkatan tenaga kerja sebesar 200,95 ribu orang dibandingkan kondisi Agustus 2023. Sektor pertanian utamanya dari perkebunan tembakau, cengkeh, kemudian padi paling banyak menyerap tenaga kerja,” paparnya.
Sedangkan Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan pada Agutus 2024, TPT lulusan SMK menunjukkan angka paling tinggi, yaitu 6,81%. Diikuti lulusan SMA 6,69%, lulusan DIV/S1/S2/S3 5,33%.
SMK TERTINGGI: Lulusan SMK paling tinggi menyumbang pengangguran di Jatim, disusul SMA. | Data: BPS Jatim
Meski demikian, penurunan TPT lulusan SMK merupakan yang tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan lainnya. Dibandingkan Agustus 2023, hanya TPT lulusan DIV/S1/S2/S3 yang menunjukkan peningkatan dan jenjang pendidikan lainnya menunjukkan penurunan.
Kemudian TPT penduduk dengan pendidikan SD ke bawah masih tetap menunjukkan pola yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni memiliki persentase yang paling rendah dibandingkan pendidikan di atasnya.
Pada Agustus 2024, dari setiap 100 angkatan kerja berpendidikan SD ke bawah, terdapat sekitar 1-2 di antaranya yang menganggur.{*}
| Baca berita Pengangguran. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur