Hanura Balik Lawan Khofifah, Masteng: Satu Periode Pimpin Jatim Kemiskinan Masih Tinggi!

Reporter : -
Hanura Balik Lawan Khofifah, Masteng: Satu Periode Pimpin Jatim Kemiskinan Masih Tinggi!
BALIK ARAH: Yunianto Wahyudi (kiri) temani Oesman Sapta Odang serahkan rekom Bacakada. | Foto: IST

SURABAYA | Barometer Jatim – Hanura menjadi satu-satunya Parpol pengusung Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jatim 2018 yang berbalik melawan di Pilgub Jatim 2024.

Sedangkan 5 Parpol lainnya yakni PAN, PPP, Demokrat, Golkar, Nasdem tetap berkongsi mengusung petahana. Mengapa Hanura memilih berkoalisi dengan PDIP dan balik arah melawan Khofifah-Emil?

Ketua DPD Partai Hanura Jatim, Yunianto Wahyudi atau yang akrab disapa Masteng menuturkan, pilihannya balik arah setelah melihat dan mengevaluasi satu periode Khofifah-Emil dalam memimpin Jatim.

“Dalam politik tidak ada yang sempurna, banyak hal bisa terjadi. Kami sudah memetakan selama satu periode Khofifah-Emil banyak hal yang juga tidak disentuh, kemiskinan masih tinggi, birokrasi yang amburadul, BUMD yang tak terurus dengan baik,” katanya, Rabu (28/8/2024).

Sebagai Parpol pengusung di Pilgub Jatim 2018, lanjut Masteng, Hanura memiliki cara dalam mengevaluasi dan menjadikan dasar dalam memberikan dukungan pada pasangan calon untuk Pilgub Jatim berikutnya.

“Dan ini bagian evaluasi kita, sehingga Jatim butuh figur baru dengan konsep yang jelas, terukur, terarah,” tandasnya.

Wariskan 4,1 Juta Kemiskinan

MISKIN TERBANYAK: Lima tahun Jatim dipimpin Khofifah, orang miskin tercatat 4,18 juta atau terbanyak di Indonesia | Sumber: BPS Jatim

Melihat kembali data Badan Pusat Statitik (BPS) Jatim, selama lima tahun Jatim dipimpin Khofifah -- lengser 13 Februari 2024 -- jumlah orang miskin masih tercatat 4,189 juta (10,35%) atau terbanyak se-Indonesia per Maret 2023.

Di bawah Jatim, provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah, masing-masing 3,8 juta jiwa dan 3,7 juta jiwa.

Secara year on year (y-on-y) angka kemiskinan di Jatim memang turun 0,03% tarhadap Maret 2022 sebesar 10,38% atau turun 0,14% terhadap September 2022.

Namun sejak Khofifah memimpin Jatim pada 13 Februari 2019, angka kemiskinan justru sedikit di atas kemiskinan yang ‘diwariskan’ Gubernur Jatim sebelumnya, Soekarwo alias Pakde Karwo, yakni 4,112 juta pada Maret 2019 atau sebulan setelah Khofifah dilantik menjadi Gubernur Jatim.

Lalu kemiskinan ekstrem. Khofifah sebelum lengser, mengklaim angkanya turun signifikan 3,58% atau 1.480.140 jiwa selama tiga tahun terakhir (2020-2023). Yakni turun dari 4,4% atau 1.812.210 jiwa pada 2020 menjadi 0,82% atau 331.980 jiwa pada Maret 2023. Dengan demikian, masih ada 331.980 orang miskin ekstrem di Jatim.

Pengangguran Sentuh 1,17 Juta 

PENGANGGURAN TINGGI: 5 tahun dipimpin Khofifah, Pengangguran di Jatim masih tinggi. | Sumber: BPS Jatim

Bagaimana dengan pengangguran? Meski sukses mengumpulkan 738 penghargaan selama 5 tahun, nyatanya Khofifah kewalahan mengatasi pengangguran. Bahkan jumlah orang Jatim nganggur di era Khofifah lebih banyak dibanding saat Jatim dipimpin Pakde Karwo.

Berdasarkan data BPS, hingga Agustus 2023 jumlah pengangguran di Jatim masih 1,17 juta atau secara persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebanyak 4,88%. Jumlah ini turun 0,09 juta (0,61%) dibanding Agustus 2022 sebanyak 1,26 juta (5,49%).

Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki TPT tertinggi di Jatim, yaitu 8,70% disusul lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memiliki TPT 7,93%.

Namun jumlah 1,17 juta pada Agustus 2023 naik 0,16 juta (0,55%) dari Februari 2023 sebanyak 1,01 juta (4,33%). Bahkan jika ditarik sejak Khofifah menakhodai Jatim pada 13 Februari 2019, jumlah pengangguran naik tajam dibanding pendahulunya, Pakde Karwo.

Pakde Karwo 'mewariskan' pengangguran sebanyak 826 ribu (3,83%) pada Februari 2019, lalu naik sedikit menjadi 0,84 juta pada Agustus 2019 dan kini justru melesat menjadi 1,17 juta orang.{*}

| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.