Prihatin Serapan Anggaran Pemprov Jatim Rendah, PAN Senggol Khofifah!
SURABAYA | Barometer Jatim – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Jawa Timur, mengkritisi serapan anggaran Pemprov Jatim di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masih rendah.
“Kami prihatin, secara keseluruhan serapan anggaran semester satu masih di bawah 40 persen secara rerata,” kata Juru Bicara PAN, Suli Daim saat menyampaikan pendapat akhir fraksinya terhadap Raperda P-APBD Jatim 2025 dalam rapat paripurna, Senin (8/9/2025).
Padahal, tandasnya, Pemprov Jatim dalam keadaan normal dengan sistem birokrasi yang sudah mapan, tetapi kinerja yang ditunjukkan dalam serapan anggaran terbilang rendah.
“Bahkan untuk hal-hal programnya kurang lebih sama dari tahun ke tahun. Mohon perhatian gubernur dan wakil gubernur perihal ini,” katanya.
Fraksi PAN juga memberi catatan, akselerasi serapan anggaran jelang tutup tahun anggaran tiga bulan lagi ini harus berdampak langsung kepada masyarakat.
“Memberi nilai tambah dan menopang pemenuhan RPJMD, bukan sekedar selesai pada level administratif,” tandas Suli.
Fraksi PAN juga memberi tekanan terhadap pendapatan daerah harus segera dan serius mencari sumber pendapatan lain, khususnya dari pemanfaatan aset daerah dan dari BUMD.
“Berulang kali perihal kritisi terhadap BUMD ini telah disampaikan, namun hal demikian tidak kunjung kita lihat hasilnya secara signifikan, sehingga perlu perhatian sungguh-sungguh dari gubernur,” ucapnya.
Di sisi lain, Fraksi PAN menyampaikan apresiasi terhadap Badan Anggaran (Banggar) dan seluruh Alat Kelengkapan Komisi, terkait peningkatan proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat lebih besar ditambahkan dari penerimaan pajak daerah.
“Meskipun hanya bertambah sebesar Rp 151,253 miliar. Angka ini memang jauh dari P-APBD tahun lalu yang bisa bersepakat menambah Rp 697,523 miliar,” katanya.{*}
| Baca berita DPRD Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur