Pilkada Tuban Potensi Calon Tunggal, Bawaslu Awasi Netralitas Penyelenggara dan ASN!
TUBAN | Barometer Jatim – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tuban memaparkan pemetaan tingkat kerawanan pada pelaksanaan Pilkada serentak 2024 menjadi 3 kategori: Tinggi, sedang, dan rendah.
Berdasarkan pemetaan tersebut, netralitas penyelenggara Pilkada di Tuban masuk kategori kerawanan tingkat tinggi, karena memiliki otoritas dalam proses pemilihan kepala daerah.
"Ini hasil klasifikasi pemetaan kami terhadap tingkat kerawanan Pilkada serentak di Kabupaten Tuban," kata Ketua Bawaslu Tuban, M Arifin, Senin (19/8/2024).
Penyelenggara Pemilu sendiri memiliki jajaran hingga ke bawah. Mulai dari KPU hingga ke tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), termasuk juga Bawaslu hingga Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS).
Bagaimana dengan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Tuban? Menurut Arifin masih kategori kerawanan tingkat sedang.
Sedangkan untuk kategori kerawanan rendah, di antaranya berkaitan dengan daftar pemilih yang memenuhi syarat (MS) atau tidak memenuhi syarat (TMS).
"Kerawanan-kerawanan itu menjadi atensi bagi Bawaslu, agar kejadian tidak terulang dalam proses Pilkada serentak," ucapnya.
Di sisi lain, melihat dinamika politik yang ada ini, Arifin menyebut pelaksanaan Pilkada Tuban berpotensi diikuti calon tunggal atau melawan kotak kosong.
"Dinamika saat ini sepertinya memang dari atas sana, dan sepertinya juga Pilkada ini kebanyakan berpotensi calon tunggal atau lawan kotak kosong," ujarnya.
Diketahui, hingga kini Pilkada Tuban masih masih memunculkan satu bakal pasangan calon yang mendapatkan tiket maju dari Parpol.
Pasangan tersebut yakni Ketua DPD Partai Golkar Tuban sekaligus petahana, Aditya Halindra Faridzky alias Lindra yang berpasangan dengan Kepala Bappeda Tuban, Joko Sarwono.
Lindra bahkan telah memborong rekomendasi partai peraih kursi legislatif, menyisakan dua partai yang belum memberikan rekomendasi yakni PDIP (5 kursi) dan Partai Nasdem (4 kursi).{*}
| Baca berita Pilkada. Baca tulisan terukur Hamim Anwar | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur