Sukses Bangun Kualitas Ketahanan Keluarga, Lamongan Diganjar IBangga Award 2024

Reporter : -
Sukses Bangun Kualitas Ketahanan Keluarga, Lamongan Diganjar IBangga Award 2024
PENGHARGAAN: Adhy Karyono (kiri) menyerahkan penghargaan IBangga kepada Yuhronur Efendi. | Foto: Humas

LAMONGAN | Barometer Jatim – Kerja keras Pemkab Lamongan dalam membangun kualitas ketahanan keluarga, diganjar penghargaan IBangga (Indeks Pembangunan Keluarga) Award 2024 atas penilaian kegiatan 2023 dari Pemprov Jatim.

Penghargaan diserahkan Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional XXXI Jatim di Jatim Expo Convention Exhibition Surabaya, Rabu (10/7/2024).

"Alhamdulillah, ikhtiar dan kerja keras kita dalam membangun kualitas ketahanan keluarga mendapatkan apresiasi,” kata Yuhronur.

Memang, tandasnya, pembangunan keluarga menjadi akselerator mewujudkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.

“Dengan SDM yang unggul, maka akan mampu melanjutkan pembangunan Lamongan di masa depan," ucap bupati yang akrab disapa Pak Yes tersebut.

Melalui 3 Dimensi

Pengukuran IBangga, kata Yuhronur, dilihat melalui dimensi ketenteraman, kemandirian, dan kebahagiaan untuk menggambarkan peran dan fungsi keluarga di sebuah wilayah.

“Ketiga dimensi tersebut sudah tercakup dalam 5 misi yang diusung Kabupaten Lamongan. Tepatnya pada misi nomor 2, yakni sumber daya unggul dan berdaya saing dan misi nomor 4, yaitu harmonisasi dan kesejahteraan sosial,” terangnya.

“Wujud nyata kualitas ketahanan keluarga di Lamongan juga terbukti pada capaian Indeks Pembangunan Keluarga," sambungnya. Dalam Indeks Pembangunan Keluarga 2023, Lamongan meraih angka 64,8% atau di atas rata-rata Jatim 61,8%.

Dipaparkan Pak Yes, realisasi dimensi ketenteraman yang terdiri dari kegiatan ibadah, legalitas keluarga, jaminan kesehatan, keharmonisan keluarga relevan dengan program Yakin Semua Sejahtera, 100% Layanan Berkualitas, Lamongan Sehat, dan Perintis (Pendidikan terintegrasi dan gratis).

“Sedangkan pada dimensi terdapat interaksi keluarga dan interaksi sosial yang linier dengan program prioritas Yakin Semua Sejahtera, Perintis, dan Lamongan Sehat, jelasnya.

Sedangkan pada dimensi kemandirian meliputi pemenuhan kebutuhan dasar, jaminan keuangan, keberlangsungan pendidikan, kesehatan keluarga, dan akses media online relevan dengan program prioritas Yakin Semua Sejahtera, UMKM Naik Kelas, Perintis, Lamongan Sehat, dan 100% Layanan Publik Berkualitas.

Kontribusi menjaga ketahanan keluarga, salah satunya juga diwujudkan melalui penurunan angka stunting. Dalam hal ini, Lamongan berhasil merealisasikan target penurunan angka stunting. Pada 2023 angka stunting di Lamongan turun menjadi 9,4ri angka 27,5%.

Kualitas Kejiwaan

Terkait stunting, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, Hasto Wardoyo meminta komitmen penurunan angka stunting sebagai bagian peningkatan kualitas keluarga, agar dibarengi dengan peningkatan kualitas kejiwaan atau psikis masyarakat. Dengan psikis yang sehat, dipastikan akan melahirkan pola pikir hingga tindakan yang positif.

"Saya apresiasi adanya penurunan kasus stunting. Saya tekankan, bahwa peningkatan kualitas psikis masyarakat juga harus ditingkatkan agar dapat menekan kasus pernikahan dini, perceraian, hingga konflik keluarga lainnya," ucap Hasto.

Sedangkan Adhy Karyono meminta agar bupati/wali kota terus menggalakkan pembangunan kualitas keluarga. “Karena keluarga merupakan unit analisis terkecil di dalam masyarakat, yang mampu memberikan dampak pada pembangunan nasional,” katanya.{*}

| Baca berita Pemkab Lamongan. Baca tulisan terukur Hamim Anwar | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.