Harga Bahan Pokok di Lamongan Terpantau Turun, DKPP Waspadai Komoditas Daging!

LAMONGAN | Barometer Jatim – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan, secara periodik melakukan kegiatan monitoring stok dan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional.
Kepala DKPP Lamongan, Moch Wahyudi menuturkan, dari pantauan yang dilakukan pada Senin (8/7/2024), sejumlah komoditas mengalami tren penurunan harga.
“Seperti cabai, bawang, dan sayuran. Tidak ada harga komoditas yang naik secara signifikan, namun komoditas daging harus diwaspadai karena bobot konsumsinya tinggi,” ujarnya.
Cabai merah besar dari kisaran Rp 27 ribu-30 ribu menjadi Rp 25 ribu-30 ribu. Lalu cabai rawit dari kisaran Rp 28 ribu-30 ribu menjadi Rp 28 ribu-30 ribu, dan bawang merah dari Rp 25 ribu menjadi Rp 23 ribu.
Harga sayur mayur juga berangsur-angsur turun. Kubis dari kisaran Rp 8 ribu-12 ribu menjadi Rp 8 ribu-9 ribu. Lalu kentang dari Rp 23 Ribu-24 ribu menjadi Rp 22 ribu-23 ribu.
MONITORING HARGA: Komoditas daging harus diwaspadai karena bobot konsumsinya tinggi. | Foto: HAMIM ANWAR
“Tomat turun harga seribu menjadi Rp 5 ribu, wortel dari Rp 17 ribu menjadi Rp 15 ribu, begitu juga dengan yang lain,” ucap Wahyudi.
Kemudian harga bawang putih stabil di harga Rp 35 ribu, kelapa stabil di harga Rp 10 ribu, beras medium Bulog Rp 11 ribu.
Berikutnya harga beras premium berkisar antara Rp 13.000 -16.000, beras medium berkisar antara Rp 12.000-13.000, gula pasir berkisar antara Rp 16.500-17.000, dan minyak goreng Rp 16.000-17.000 per liter.
Sedangkan harga daging sapi murni berkisar antara Rp 110 ribu-115 ribu, daging ayam boiler berkisar Rp 36 ribu-38 ribu, telur ayam ras berkisar Rp 26 ribu-27 ribu, harga ikan segar juga stabil.
Wahyudi menandaskan, monitoring tersebut dilakukan secara periodik setiap bulan di Pasar Sidoharjo, Pasar Desa Sukodadi, Pasar Desa Lembung, Pasar Desa Sekaran, Pasar Blimbing, Pasar Desa Sumberdadi, Pasar Desa Sendangrejo Ngimbang, Pasar Babat, dan Pasar Agrobis Semando.
Selain itu, tim ketahanan pangan dari DKPP Lamongan juga melakukan monitoring keamanan pangan. Dengan pengujian bahan pangan di pasaran, diharapkan pangan yang beredar layak dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.
“Stok komoditas pangan di pasar masih aman. Selain melakukan monitoring harga dan pasokan, petugas dari DKPP juga melakukan monitoring kondisi keamanan pangan pada beberapa komoditas pangan,” kata Wahyudi.
“Seperti izin edar pada beras kemasan yang dijual di pasar, serta akan melakukan uji sampel pada sayur dan buah untuk diuji pestisida maupun formalin,” imbuhnya.{*}
| Baca berita Pemkab Lamongan. Baca tulisan terukur Hamim Anwar | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur