Direktur LSR: Gus Ipul Stagnan, Anas Dibalut Pencitraan!
SURABAYA, Barometerjatim.com - Direktur Lembaga Survei Regional (LSR) M Mufti Mubarok menilai, meski Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas didukung partai atas (PKB dan PDIP) hal itu bukan garansi bakal memenangkan Pilgub Jatim 2018.
Faktanya, dari dua kali Pilgub digelar secara langsung di Jatim (2008 dan 2013), pemenangnya adalah Partai Demokrat. Selain itu, Mufti menilai elektabilitas pasangan ini masih di bawah 40 persen.
"Elektabilitas Gus Ipul dan Anas kalau ditotal masih sekitar 32 persen. Artinya belum jaminan untuk bisa memenangkan Pilgub Jatim, karena sebenarnya modal (elektabilitas) petahana minimal di atas 40 persen," katanya, Selasa (17/10/2017).
Menurut Mufti, soal popularitas, Gus Ipul memang masuk barisan atas bersama Khofifah Indar Parawansa. Tapi soal elektabilitas cenderung stagnan.
"Artinya Gus Ipul hanyalah wakil gubernur yang sudah dua kali menjabat di Jatim, namun karyanya belum ada yang monumental. Intinya, Gus Ipul hanyalah wakil gubernur, bukan gubernur," tegasnya.
Sementara Anas, nilai Mufti, "Adalah bupati Banyuwangi yang hanya pecitraan. Di Banyuwangi sendiri Anas sudah mulai banyak resistensi. Artinya Anas pun belum sepenuhnya bisa dibanggakan di Banyuwangi."
Bagaimana dengan Khofifah? Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat tersebut, menurut Mufti, harus mulai jelas memastikan maju di Pilgub Jatim 2018 dengan segera mengumumkan pencalonannya.
"Dua kali Pilgub Jatim, Khofifah selalu tampil dengan 'gaya' wait and see. Kali ini dia harus pakai pola agresif dan proaktif," katanya.
Menurut Mufti, pemilih di Jatim sudah sangat cerdas dan tahu bahwa Khofifah sebenarnya dua kali memenangi Pilgub Jatim tapi dicurangi.
"Buktinya kemenangan Pakde Karwo dan Gus Ipul adalah kemenangan di Mahkamah Konstitusi, bukan murni memang di Jatim, ucapnya.
Lanjut Mufti, kalau Gus Ipul berpasangan dengan Anas, maka Khofifah mestinya berpasangan dengah calon Wagub dari Demokrat yang dijagokan Soekarwo. Bagaimanapun, tandas Mufti, 'penentu' Pilgub Jatim 2018 masih Pakde Karwo.
"Dalam Pilgub lalu Khofifah selalu salah memilih wakil, sehingga kesannya dia berjalan sendiri," katanya.
Namun dia yakin, elektabiltas Khofifah yang dinilainya saat ini masih di angka 27 persen, bisa melejit sekitar 36 persen bila dipasangkan dengan tokoh muda. "Artinya peluang Khofifah untuk menang semakin besar," tuntasnya.{*}