Ibu dan Kembaran Bayi Ini Meninggal, Khofifah Berkaca-kaca

Reporter : barometerjatim.com -
Ibu dan Kembaran Bayi Ini Meninggal, Khofifah Berkaca-kaca

BAYI KORBAN SELAMAT: Mensos Sosial Khofifah Indar Parawansa menggendong Anida, bayi delapan bulan korban selamat tanah longsor di Pangandaran. Sementara kembaran dan ibu Anida meninggal dalam musibah tersebut. | Foto: Ist

PANGANDARAN, Barometerjatim.com Tidak semua bayi mau digendong orang asing. Terlebih jika dia merasa tak nyaman dan aman, yang ada malah menangis dan ketakutan.

Tapi tidak dengan Anida, bayi delapan bulan, korban selamat tanah longsor di Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (7/10) dini hari lalu.

Dalam gendongan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, Anida malah terlihat nyaman sambil sesekali menunjukkan senyum manisnya. Sebaliknya, kedua mata Khofifah terlihat berkaca-kaca, karena di usianya yang baru delapan bulan, sama sekali Anida tidak menyadari kalau kembaran serta ibunya meninggal dunia dalam musibah tersebut.

Baca: Wow! Bawa Santunan Korban Longsor, Mensos Naik Trail

"Ini Anida yang ditinggalkan oleh saudara kembarnya, Andika saat terjadi longsor," tutur Khofifah lirih dengan raut wajah sedih dan mata berkaca-kaca, saat meninjau lokasi longsor bersama Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Adang Hadari, Selasa (10/10).

Anida merupakan putri kembar pasangan dari Rahman (40) korban selamat dengan Yuyun (35) korban meninggal dari tiga korban meninggal lainnya.

Sebelum bertemu Anida dan korban lainnya, untuk mencapai lokasi, Khofifah harus menumpang mobil double cabin sejauh 30 kilometer dan motor trail sejauh dua kilometer. Ini karena selain jarak lokasi yang jauh, jalan yang dilalui terjal, sempit dan licin serta masih ada dua titik jalan terputus.

AKSES JALAN TERPUTUS: Mensos Sosial Khofifah Indar Parawansa melewati jalan berlubang akibat musibah tanah longsor di Pangandaran. | Foto: IstAKSES JALAN TERPUTUS: Mensos Sosial Khofifah Indar Parawansa melewati jalan berlubang akibat musibah tanah longsor di Pangandaran. | Foto: Ist AKSES JALAN TERPUTUS: Mensos Sosial Khofifah Indar Parawansa melewati jalan berlubang akibat musibah tanah longsor di Pangandaran. | Foto: Ist

Setibanya di lokasi, Khofifah memberikan Bantuan Santunan Kematian (BSK) kepada empat ahli waris korban meninggal dunia, Arshin (55), Yuyun (35), Aldi (5) dan Andika (10 bulan). Masing-masing menerima santunan kematian Rp 15 juta. Keempat korban tersebut diketahui masih satu keluarga.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga mengimbau kepada warga agar lebih berhati-hati terutama yang tinggal di daerah-daerah yang kemungkinan potensi longsornya cukup tinggi.

Baca: Ribuan Anggota Karang Taruna Sambut Hangat Khofifah

Menurut Khofifah, ada 323 kabupaten/kota di Indonesia yang potensi tinggi terhadap kemungkinan terjadi bencana alam.

"Jadi yang berisiko tinggi kan kita bisa melihat hunian-hunian yang cukup drastis seperti ini," katanya.

"Seperti di Banjarnegara Jawa Tengah. Apabila intensitas hujan melebihi dari yang normal, itu bisa kemungkinan ada pergerakan tanah dan terjadi longsor," sambungnya.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.