Khofifah Sebut Kemiskinan di Jawa Timur Turun, Nyatanya? Nih Cek Data Statistiknya!

Angka kemiskinan di Jatim naik 55,22 ribu atau menjadi 4,236 juta. Jumlah orang miskin di provinsi yang dipimpin Gubernur Khofifah masih terbanyak di Indonesia.
GUBERNUR Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut kemiskinan di provinsi yang dipimpinnya mengalami penurunan. Dia juga menegaskan, bahwa penurunan kemiskinan terus menjadi program pokok dan prioritas dalam setiap upaya penyejahteraan masyarakat Jatim.
"Berdasarkan data rilis dari BPS tanggal 16 Januari 2023, year on year September 2021 sampai September 2022 kemiskinan Jatim mengalami penurunan 0,1%,” kata Khofifah dalam keterangannya, Jumat (20/2023).
“Pada 2021 tingkat kemiskinannya adalah 10,59%, sedangkan 2022 turun menjadi 10,49%," tandas gubernur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.
Bahkan dalam sepuluh tahun terakhir, lanjut Khofifah, kemiskinan menunjukkan tren penurunan signifikan. Kecuali di September 2013, Maret 2015, dan September 2022 yang mengalami kenaikan dibanding semester sebelumnya.
- Baca juga:
Rumah 219.427 Warga Surabaya Penerima Bansos Distiker Keluarga Miskin, Eri: Bukan untuk Merendahkan!
"Meski terjadi kenaikan dibanding Maret 2022, pada September 2022 persentase penduduk miskin di Jatim masih lebih rendah dibandingkan September 2021,” kata Khofifah.
“Jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 4,24 juta jiwa. Jumlah itu masih lebih rendah dibandingkan September 2021 yang jumlahnya 4,25 juta jiwa," terangnya.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan kemiskinan September 2022 dibanding Maret 2022, kata Khofifah, yakni kebijakan kenaikan BBM pada 3 September 2022 yang memicu kenaikan inflasi umum Maret 2022 ke September 2022 sebesar 4,24%.
"Tapi dengan kondisi ini, Pemprov Jatim mampu mengendalikan laju kenaikan harga komoditi penyebab kemiskinan. Sehingga kenaikan Garis Kemiskinan (GK) Jatim September 2022 terhadap Maret 2022 meningkat 5,86% yang lebih rendah dibandingkan kenaikan GK Nasional yang sebesar 5,95%," ucap Khofifah.
Orang Miskin Tambah 55,22 Ribu
ORANG MISKIN TAMBAH: Perkembangan kemiskinan di Jatim, malah naik di era Gubernur Khofifah. | Sumber: BPS Jatim
Benarkah kemiskinan di Jatim turun? Mari cek data statistiknya. Jika Khofifah melihat jumlah orang miskin dari data BPS Jatim pada September 2022 sebanyak 4,236 juta (10,49%) terhadap September 2021 (4,259 juta/10,59%) memang turun 23,09 ribu (0,10%), karena membandingkannya secara y-o-y.
Namun kalau melihat data terbaru (semester I ke semester II 2022), jumlah orang miskin di Jatim pada September 2022 yang mencapai 4,236 juta orang tersebut justru meningkat 55,22 ribu (0,11%) terhadap Maret 2022.
Terlebih jika mencermati kemiskinan di Jatim sejak dipimpin Khofifah, justru naik 0,12%. Kok bisa? Mari lihat kembali data BPS Jatim. Khofifah dilantik sebagai gubernur pada 13 Februari 2019. Saat itu jumlah orang miskin pada Maret 2019 sebanyak 4,11 juta (10,37%) dan September 2019 turun menjadi 4,06 juta (10,20%).
Namun setahun setelah Khofifah menjabat, kemiskinan di Jatim justru meroket tajam menjadi 4,42 juta (11,09%) pada Maret 2020 dan terus naik menjadi 4,58 juta (11,46%) pada September 2020.
Maret 2021 turun sedikit menjadi 4,57 juta (11,40%) dan kembali turun menjadi 4,25 juta (10,59%) pada September 2021. Memasuki 2022, kembali turun menjadi 4,18 juta (10,38%) namun pada September 2022 kembali naik menjadi 4,24 (10,49%) atau orang miskin di Jatim naik 55,22 ribu.
Angka tersebut menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan penambahan jumlah orang miskin terbanyak pada September 2022 terhadap Maret 2022. Disusul Jawa Tengah yang tambah 26,79 ribu, Nusa Tenggara Timur (NTT) 17,55 ribu, Banten 15,64 ribu, dan Papua 14,2 ribu melengkapi lima besar.
Sedangkan lima provinsi dengan penurunan orang miskin paling banyak, lima besarnya yakni Jawa Barat 17,36 ribu, disusul DKI Jakarta 7,11 ribu, Lampung 6,82 ribu, Sumatera Utara 6,1 ribu, dan Bengkulu 4,3 ribu.
Jatim Orang Miskin Terbanyak
Secara nasional, per September 2022 Jatim juga masih menjadi provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak 4,23 juta orang. Dalam lima besar disusul Jawa Barat 4,05 juta, Jawa Tengah 3,85 juta, Sumatera Utara 1,26 juta, dan NTT 1,14 juta.
Namun secara persentase, Papua yang tertinggi dengan 26,80% (936,32 ribu orang), disusul Papua Barat 21,43 (222,36 ribu), NTT 20,23 (1,149 juta), Maluku 16,23 (296,66) ribu, dan Gorontalo 15,51 (187,35 ribu).
Bagi Jatim, jumlah 4,24 juta tersebut bahkan lebih tinggi terhadap Maret 2019 atau saat Khofifah menerima 'warisan' 4,11 juta orang miskin dari gubernur sebelumnya, Soekarwo alias Pakde Karwo.
- Baca juga:
Khofifah Bantah Gagal Turunkan Kemiskinan, Anwar Sadad: Melihatnya Sejak 2019, Jangan Parsial
Karena itu, mengingat kembali pernyataan Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad saat diwawancarai Barometer Jatim medio Juli 2022, cara melihat kemiskinan di Jatim jangan parsial tapi harus utuh sejak Khofifah menjabat sebagai gubernur pada 13 Fabruari 2019.
"Sebenarnya harus dilihat dari 2019 ke 2020 itu kenaikannya juga drastis, sehingga kalau dikalkulasi ya kurang lebih sama. Tapi apapun itu harus diapresiasi. Kenapa? Ya karena memang tidak mudah menurunkan kemiskinan," tandas legislator yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Jatim tersebut.{*}
» Baca berita terkait Kemiskinan. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.