Beasiswa SMA Sederajat Dibuka Lagi, Ketua DPRD Surabaya Minta Terserap 100 Persen

-
Beasiswa SMA Sederajat Dibuka Lagi, Ketua DPRD Surabaya Minta Terserap 100 Persen
CEGAH PUTUS SEKOLAH: Adi Sutarwijono bersama Eri Cahyadi, cegah pelajar putus sekolah dengan beasiswa. | Foto: IST SURABAYA, Barometerjatim.com Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengapreasiasi Wali Kota Eri Cahyadi atas dibukanya kembali Beasiswa Pemuda Tangguh gelombang kedua. Beasiswa diperuntukkan bagi pelajar SMA/SMK/MA dari sekolah negeri dan swasta. Dalam poster yang beredar di media sosial, pendaftaran Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya gelombang kedua dibuka 23 Agustus, ditutup 7 September 2022. Pendaftaran bisa dilakukan online. Beasiswa Pemuda Tangguh untuk mencegah pelajar SMA/SMK/MA bertujuan membantu biaya pendidikan, sehingga mencegah pelajar putus sekolah akibat terbelit masalah biaya. Saya bersyukur telah dibuka gelombang dua, ini tentu kabar gembira bagi pelajar Surabaya yang membutuhkan, katanya, Jumat (26/8/2022). Gelombang kedua telah dibuka. Apreasiasi saya untuk Wali Kota Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji dan jajaran Pemkot Surabaya yang menangani, sambung politikus yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya itu. Gelombang pertama dibuka 17-24 Juni lalu. Namun hanya diikuti 5 ribu pemohon dan yang memenuhi syarat hanya 1.421 pelajar. Dalam dokumen APBD Kota Surabaya tahun 2022 ditetapkan kuota sebanyak 13.415 pelajar. Sehingga kuota gelombang kedua yang tersedia sangat banyak, yakni 11.994 pelajar SMA/SMK/MA. Silakan para pelajar yang membutuhkan beasiswa segera mendaftar, kata Adi. Rp 200 Ribu per Bulan Dalam beasiswa tersebut, setiap penerima diberikan dana Rp 200 ribu per bulan. Ini harus dipakai untuk menunjang kepentingan-kepentingan pendidikan para pelajar. Misal, membantu membayar sekolah, membeli seragam, sepatu, buku alat tulis dan sebagainya. Salah satu catatan penting pada gelombang pertama adalah soal syarat-syarat dan mekanisme. DPRD Surabaya, kata Adi, meminta syarat dan mekanisme dipermudah. Lalu soal sosialisasi yang kurang sehingga banyak pelajar tidak tahu. Ini yang harus diatasi di gelombang kedua. Kalau perlu melibatkan jaringan sekolah, camat, lurah, RW, RT, dan kelompok-kelompok masyarakat, sehingga masif, katanya. Beberapa waktu lalu, Adi bertemu kalangan pelajar SMA/SMK yang diorganisir Aliansi Pelajar Surabaya. Ternyata infonya tidak tuntas dan merata di kalangan pelajar, kata Adi. Saya berharap gelombang kedua terserap maksimal, sehingga jumlah penerima manfaat yakni para pelajar kalau bisa memenuhi kuota yang tersedia alias terserap 100 persen, tuntas Adi. » Baca berita terkait DPRD Surabaya. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.