Bulan Bung Karno, Adi Sutarwijono Ajak Kader Sarinah Doakan Megawati Ketum PDIP Lagi!

Reporter : -
Bulan Bung Karno, Adi Sutarwijono Ajak Kader Sarinah Doakan Megawati Ketum PDIP Lagi!
DOAKAN KETUM: Adi Sutarwijono, ajak komunitas Sarinah doakan Megawati jadi Ketum PDIP lagi. | Foto: IST

SURABAYA | Barometer Jatim – Bertepatan dimulainya Bulan Bung Karno, Minggu (1/6/2025), sejumlah kader-kader perempuan PDI Perjuangan Surabaya mencetuskan pendirian komunitas “Sarinah”.

Kegiatan diikuti ratusan perempuan dari berbagai wilayah di Surabaya, serta dihadiri Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.

“Hari ini, 1 Juni 2025, kita menandai terbentuknya komunitas Sarinah yang mewadahi aktivitas kaum perempuan nasionalis, berjiwa kerakyatan dan memperjuangkan kemajuan nasib kaum perempuan di Surabaya,” kata Koordinator Komunitas Sarinah, Norma Yunita.

Momen tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Adi Sutarwijono yang diserahkan pada Norma Yunita didampingi Warti.

Nama Sarinah diambil dari nama inang pengasuh Bung Karno. Sarinah juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan cinta kasih pada wong cilik.

Adi Sutarwijono pun mengapresiasi atas inisiatif pendirian komunitas Sarinah. Terlebih mengambil momen Hari Lahir Pancasila dan dimulainya peringatan Bulan Bung Karno pada 1 Juni 2025.

SARINAH: Adi Sutarwijono serahkan potongan tumpeng pada Norma Yunita atas pendirian sarinah. | Foto: ISTSARINAH: Adi Sutarwijono serahkan potongan tumpeng pada Norma Yunita atas pendirian sarinah. | Foto: IST

“Bulan Juni menjadi istimewa untuk meresapi perjalanan hidup Bung Karno sekaligus ajaran-ajarannya. Pertama, 1 Juni, kita memperingati Hari Lahir Pancasila. Tanggal ini mengambil momentum penyampaian pidato Bung Karno tentang konsepsi Pancasila di sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945,” katanya.

Kedua, kata Adi, 6 Juni 1901, diperingati sebagai hari lahir Bung Karno di Jalan Pandean Gang 4 Kota Surabaya. Surabaya menjadi kota kelahiran dari pemimpin besar yang juga disebut Putra Sang Fajar.

Surabaya juga menjadi tempat menuntut ilmu Bung Karno di sekolah menengah dan digembleng jiwa pergerakan, ketika indekos di rumah HOS Tjokroaminoto di kawasan Peneleh.

“Surabaya juga disebut Bung Karno sebagai dapurnya nasionalisme,” tandas Adi.

“Ketiga, 21 Juni 1971, Bung Karno wafat meninggalkan kita semua. Beliau wafat di Jakarta dan dimakamkan di Bendogerit Kota Blitar. Bung Karno telah mewariskan ajaran-ajaran besar, meninggalkan keteladanan bagi kita semua, dan juga semangat juang yang tidak pernah padam,” paparnya.

Dikatakan Adi, Surabaya menjadi tempat penting bagi perjalanan Bung Karno dan putrinya, Megawati Soekarnoputri.

Di Asrama Haji, Sukolilo, Desember 1993, di tengah kekisruhan Kongres Luar Biasa (KLB) PDI dan di tengah dukungan arus bawah yang tidak terbendung, Megawati menegaskan secara de facto telah terpilih sebagai Ketua Umum DPP PDI yang kemudian berubah nama menjadi PDIP pada 1999.

“Sebentar lagi, PDIP akan menggelar Kongres VI. Kita doakan Ibu Megawati Soekarnoputri kembali memimpin PDIP,” ajak Adi.

Dikatakan di depan kader Sarinah, PDIP telah melahirkan wakil presiden dan presiden ke-5 yakni Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, partai ini telah melahirkan Ketua DPR RI dua periode yakni Puan Maharani. Melalui PDIP pula tercatat kader perempuan menjadi Wali Kota Surabaya dua periode, Tri Rismaharani (2010-2020).

“Dari PDIP telah melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan yang hebat, yang bekerja tidak saja untuk mengangkat harkat martabat kaum perempuan, terlebih untuk kesejahteraan rakyat terutama bagi wong cilik,” ucap Adi.{*}

| Baca berita PDIP. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.