Perang Rusia-Ukraina, Tokoh Muda NU Minta Jokowi sebagai Presiden G20 Turun Tangan

-
Perang Rusia-Ukraina, Tokoh Muda NU Minta Jokowi sebagai Presiden G20 Turun Tangan
PERAN PRESIDEN G20: Gus Hans, Jokowi punya peran strategis dalam perang Rusia-Ukraina. | Foto: Barometerjatim.com/Vanityfair SURABAYA, Barometerjatim.com Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU), Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan menggunakan perannya sebagai Presiden G20 untuk menghentikan perang Rusia-Ukraina. Peran Presiden RI sebagai Presiden G20 menjadi sangat strategis untuk didengarkan oleh banyak pihak. Bagaimana sikap-sikap yang harus dilakukan, setidaknya mengecam lebih dahulu tentang apa pun tindakan peperangan dan disebabkan oleh apa pun, katanya, Jumat (4/3/2022). Posisi G20 yang dipegang Jokowi, dinilai Gus Hans yang juga pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang sangat bisa untuk melakukan lobi-lobi dan kesepakatan bersama dalam upaya memberikan sanksi kepada negara yang terlibat peperangan tersebut. Karena peperangan kalau dilakukan dalam situasi seperti ini, sudah tidak berlaku lagi, tandas ketua Ikatan Alumni Universitas Pembangunan Nasional UPN Veteran Yogyakarta (IA UPNVY) itu. Gus Hans melihat, apa yang terjadi dalam peperangan Rusia-Ukraina tidak jauh-jauh dari kesepakatan dan permasalahan hegemonik. Tentu, ini bisa menjadi energi bagi negara yang memiliki sejarah besar ketika hegemoninya diganggu. Seperti diketahui, sisa-sisa perang dunia kedua dan juga konflik Uni Soviet-Amerika Serikat (AS) dan mengarah pada perpetaan politik timur dan barat, masih membekas dan kedua belah pihak masih ingin menunjukkan taringnya. Maka saya tidak sependapat dengan rencana atau mungkin sudah dilakukan, pingiriman pasukan dari NATO atau negara-negara lain atau mungkin di antaranya Amerika di dalam turut menyelesaikan peperangan ini, katanya. Justru dari pengalaman yang terjadi, kata Gus Hans, keterlibatan AS malah cenderung memperparah keadaan. Bagaimana AS menggunakan propaganda dan isu-isu untuk meyakinkan publik tentang apa yang dia lakukan walupun faktanya memiliki hal berbeda. Yang paling baik bisa dilakukan adalah kita bisa mengusulkan untuk melakukan embargo ekonomi, melakukan gencatan-gencatan atau desakan-desakan yang sifatnya keekonomian, nonmilitar, yang nanti pasti berdampak pada kedua negara tersebut, paparnya. Pendekatan keekonomian, ucap Gus Hans, bisa saja berpengaruh pada politik dalam negeri masing-masing agar para pimpinannya berpikir ulang tentang dampak yang diakibatkan oleh mereka, yaitu permasalahan krisis ekonomi di dalamnya. » Baca berita terkait Gus Hans. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.