PKB Syukuri 3 Tokoh Jatim Pahlawan Nasional, Tak Ambil Pusing Siapa yang Usulkan!
SURABAYA | Barometer Jatim – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim tak ambil pusing dengan klaim soal pengusul tiga tokoh Jatim yakni Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Marsinah sehingga mendapat gelar Pahlawan Nasional.
“Itu urusan mereka. Kita enggak usah klaim-klaim, yang penting bahwa hari ini beliau adalah Pahlawan Nasional yang harus patut kita syukuri, kita banggakan,” kata Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar usai menggelar syukuran mengapresiasi pemberian gelar pahlawan nasional terhadap tiga tokoh asal Jatim di Surabaya, Selasa (11/11/2025).
“Apalagi itu (Syaikhona Kholil) adalah kiainya para kiai se-Indonesia. Begitu juga Marsinah, monggo (silakan) mau diklaim siapa yang mengajukan enggak penting bagi PKB,” tandasnya.
Sebab, terang Halim, ajaran Gus Dur yang penting adalah kemanusiaan dan ketiga Pahlawan Nasional merupakan para tokoh yang mengedepankan kemanusiaan. Maka harus dihormati, dihargai, dan diwujudkan lewat rasa syukur atas pemberian gelar tersebut.
SILAKAN KLAIM: Halim Iskandar (kanan) tak ambil pusing siapa yang ajukan 3 tokoh Jatim Pahlawan Nasional. | Foto: IST
Tapi siapa sebenarnya yang duluan mengajukan? “Kita enggak usah ngomong pengajuan. Yang kita lihat hari ini adalah tiga tokoh Jatim mendapat gelar Pahlawan Nasional, dan PKB Jatim sebagai bagian dari Jatim wajib mensyukuri,” ucapnya.
Ditanya soal kesejahteraan buruh pasca Marsinah digelari Pahlawan Nasional, Halim menegaskan PKB tidak akan pernah berhenti memperjuangkannya.
Salah satunya terkait permintaan kakak Marsinah, Marsini kepada Presiden Prabowo Subianto agar menghapus total outsourcing.
“Ini kan termasuk bagaimana buruh itu mendapat kepastian nasib, tidak kemudian tuannya bukan pemilik,” kata Halim.
“Outsourcing itu kan tuannya bukan pemilik, karena tuannya adalah mereka yang bekerja sama dengan pemilik tapi bukan pemilik langsung, tentu berbeda,” sambungnya.
Sedangkan soal cita-cita Gus Dur yang belum kesampaian dan akan diteruskan PKB, menurut Halim masih banyak, di antaranya hak-hak untuk hidup, mendapatkan pekerjaan, dan memelihara harta.
“Itu kan urusan kemanusiaan semua. Itu yang terus menjadi ruh perjuangan PKB sampai hari ini dan itu tidak akan pernah selesai. Sama dengan ketika bicara pendidikan eflok education enggak akan pernah selesai,” ujarnya.{*}
| Baca Pahlawan Nasional. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur