Ekonomi Surabaya Pulih, Pebisnis: Eri-Armuji Punya Jurus Pamungkas Hadapi Bencana Global

DIGERAKKAN: UMKM Surabaya digerakkan untuk membuat sepatu dan seragam gratis bagi pelajar. | Foto: Barometerjatim.com/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Kalangan pebisnis dan pengusaha Surabaya merespons positif setahun kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji. Keduanya dinilai mampu membangkitkan ekonomi di tengah terjangan badai pandemi Covid-19.
Direktur Operasi PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Didik Prasetiyono mengatakan, menghadapi gempuran pandemi hingga melandai seperti saat ini bukanlah hal mudah bagi kepala daerah.
Namun Didik menilai duet Eri-Armuji mempunyai 'jurus pamungkas' untuk menghadapi bencana global, yakni kolaborasi. Lewat kolaborasi, beberapa keberhasilan tercapai, di antaranya pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara signifikan.
Pada tahun 2020 pertumbuhan perekonomian di Surabaya minus 4,85%, kemudian di tahun 2021 melompat ke angka 4,29%. Lompatan ini signifikan, sekitar 8 poin, bahkan melampaui kinerja ekonomi nasional, katanya, Minggu (27/2/2022).Didik merangkum ada beberapa poin sehingga perekonomian Surabaya melambung pasca pandemi Covid-19. Di antaranya ketepatan strategi Eri-Armuji dalam penanganan pandemi. Penerapan protokol kesehatan (prokes) dan pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment) yang digagas sangatlah baik.
Bahkan, bisa dibilang salah satu yang terbaik se-Indonesia, karena prokes dan 3T ini menjadi kunci utama pengendalian pandemi, sehingga perekonomian di Surabaya dapat berjalan dan kembali pulih, ungkapnya.
Selain pengetatan prokes dan 3T, lanjut Didik, strategi kedua yang dilakukan Eri-Armuji agar perekonomian di Surabaya bangkit yakni melalui kampung-kampung yang bergerak di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dia mencontohkan seragam dan sepatu gratis untuk pelajar yang diproduksi UMKM.
Tak cukup dengan hanya menggerakkan UMKM seragam dan sepatu gratis agar perekonomian di arus bawah bangkit, Eri-Armuji kembali membuat terobosan, yakni aplikasi e-commerce Peken Surabaya.Situs belanja online e-Peken Surabaya ini dibuat sebagai wadah, sekaligus untuk menambah jangkauan pelanggan yang akan membeli produk buatan UMKM maupun toko kelontong.
Didik menambahkan, strategi jitu lainnya yang dilakukan Eri-Armuji yakni kolaborasi. Kolaborasi antara Pemkot Surabaya dengan para stakeholder yang dijalin hingga saat ini, mampu menjadi tameng untuk menghadapi tekanan ekonomi di tengah terpaan pandemi.
Berani Ambil Keputusan
LAMPAUI NASIONAL: Pertumbuhan ekonomi di Surabaya melompat singnifikan ke angka 4,85%. | Foto: Barometerjatim.com/IST LAMPAUI NASIONAL: Pertumbuhan ekonomi di Surabaya melompat singnifikan ke angka 4,85%. | Foto: Barometerjatim.com/IST
Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim, Sutandi Purnomosidi. Menurutnya, Eri-Armuji adalah sosok energik dan berani mengambil keputusan untuk kebangkitan ekonomi di tengah terpaan pandemi.
Kenapa saya mengatakan demikian, bisa kita lihat yang beliau lakukan adalah bagaimana menekan angka penularan Covid-19 serendah mungkin, namun perekonomian tetap berjalan, kata Sutandi.
Kita lihat di saat PKKM, antara keseimbangan kesehatan dengan keseimbangan ekonomi ini bisa berjalan beriringan dengan baik di Surabaya, tandasnya.
Bukti lain soal kemampuan Eri-Armuji dalam menangani tekanan ekonomi di tengah pandemi, kata Sutandi, yakni ketika memasuki Oktober 2021 recovery perekonomian di Surabaya bisa dinyatakan full 100 persen. Artinya, pada saat itu tingkat kunjungan mal di Kota Pahlawan sama dengan tahun 2019.Sutandi yang juga direktur marketing Pakuwon Group itu lantas memaparkan, pada Desember 2021 hingga Januari 2022, mal yang ada di bawah pengelolaan Pakuwon Group, tingkat kunjungannya berhasil merangkak naik signifikan hingga 100 persen.
Ketika pemerintah pusat mengumumkan DKI Jakarta kembali masuk ke PPKM level 3, sedangkan Surabaya level 2 pada minggu kedua Februari 2022, tingkat kunjungan mal kembali drop hingga ke angka 50%.
Tapi penurunan itu tidak bertahan lama setelah sepekan kemudian, tepatnya di minggu ketiga Februari 2022, kunjungan mal di Surabaya kembali merangkak naik hingga 70%.Nah, minggu kemarin kita merangkak kembali, tingkat kunjungannya ke angka 70%. Kami berharap, kenaikan kasus Omicron ini tidak disertai dengan peningkatan kasus kematian maupun Bed Occupation Rate (BOR) tinggi, katanya.
Jika tidak disertai dengan hal itu, kemungkinan pada Maret 2022 sudah normal kembali. Masyarakat berani lagi beraktivitas di luar dan kami harapkan pandemi bisa segera menjadi endemi di Indonesia, khususnya Surabaya, pungkas Sutandi.
» Baca berita terkait Pemkot Surabaya. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.