Gerindra Bisa Juara Pileg 2024 di Jatim, Sadad: Wis Wayahe
WIS WAYAHE: Anwar Sadad (kiri), wis wayahe Gerinda menjadi pemenang Pemilu Legislatif di Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com - Partai Gerindra Jatim dinilai bakal mendapatkan keuntungan coattail effect alias efek ekor jas di Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 jika ketua umumnya, Prabowo Subianto benar maju Capres.
Artinya, Gerindra yang kini dinakhodai Anwar Sadad berpeluang besar menggeser Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari posisi runner-up atau bahkan mengalahkan PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu 2019 di Jatim.
Yakinkah Gerindra bisa memenangi Pileg 2024 di Jatim? "Wis wayahe!" tegas politikus keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad tersebut usai pengukuhan pengurus baru DPD Partai Gerindra Jatim di Hotel Majapahit Surabaya, Minggu (27/6/2021).
Sadad kemudian menjelaskan, dalam konteks kontestasi, Gerindra ingin membangun budaya politik yang respect full, respek yang saling menghormati sesama partai. Maka cara mengalahkan bukan dengan menjatuhkan partai politik yang lain, tapi harus berlari lebih kencang."Mungkin mereka akan tetap pada kekuatannya, tapi kita akan berusaha lebih keras, lebih kencang, lebih hebat lagi, dan mendapatkan kepercayaan dari rakyat," tandas wakil ketua DPRD Jatim tersebut.
Menurut Sadad, hakikat Pileg adalah pertarungan dalam rangka merebut hati rakyat Jatim. Meraih kemenangan bukan dalam pengertian pertempuran politik yang penuh dengan intrik, tapi memenangkan hati rakyat Jatim.
"Cara kita memenangkan hati rakyat Jatim adalah dengan cara yang garis-garisnya sudah diajarkan oleh Pak Prabowo, sudah disampaikan berkali-kali: Wong cilik iso gumuyu. Basic need-nya itu terpenuhi," katanya.
Karena itu, seluruh kader Gerindra, terutama anggota legislatif, tak henti dimotivasi untuk turun melakukan penyapaan ke masyarakat. Paling tidak bisa meringankan beban masyarakat yang saat ini tengah terpuruk akibat pandemi Covid-19."Kita minta seluruh anggota dewan kita yang merupakan etalase partai ini turun, karena publik menilai partai ya dari dewannya. Kita punya 204 orang dewan, kita minta bergerak bersama-sama ke daerah-daerah basisnya untuk menjadi solusi," kata Sadad.
"Ketika rakyat menjerit, mengadu, maka mereka harus bisa sedikit banyak memberikan solusi sehingga beban mereka menjadi berkurang. Ojo sampek disambati malah melok sambatan. Itu bukan ciri kader Gerindra," ucapnya.
Coattail Effect Prabowo
Sebelumnya, Pakar Politik yang juga Direktur Utama Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W Oetomo menyebut Gerindra Jatim bakal mendapat keuntungan elektoral di Pileg 2024, buah dari coattail effect pencapresan Prabowo.
"Kalau bicara tentang Pileg era sekarang itu kan pasti terkait rapat dengan Pilpres karena coattail effect. Partai yang memiliki Capres pasti akan mendapatkan coattail effect, keuntungan elektoral," katanya.
Seperti di Pileg 2019, Gerindra secara nasional menjadi partai nomor dua dan di Jatim nomor tiga tidak terlepas dari pencapresan Prabowo.
"Ini nanti juga akan sangat bergantung pada konstelasi politik nasional, apakah Pak Prabowo masih akan menjadi salah satu kandidat presiden yang mendapat tiket," katanya.Kemudian pada saat bersamaan, bagaimana dengan partai-partai lain apakah memiliki calon atau tidak. Namun ini masih sulit diraba, karena kontestasi politik nasional masih sangat cair, 2024 masih jauh.
"Tapi kalau terjadi lagi peristiwa seperti 2019, hanya ada dua calon dan salah satunya adalah Pak Prabowo, maka itu pasti akan berdampak pada elektoral Gerindra di semua wilayah, termasuk di Jatim," katanya.
» Baca Berita Terkait Gerindra