Dukung Layanan Nontunai di Trans Jatim, Bank Jatim Dapat Apresiasi Dari Pemprov

MOJOKERTO | Barometer Jatim – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus bersinergi dengan program-program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim demi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Salah satu bentuk support Bank Jatim, yakni memfasilitasi kemudahan pembayaran transportasi bus Trans Jatim.
Berkat pelayanan prima yang diberikan, pada Senin (26/5), Bank Jatim mendapatkan apresiasi dari Pemprov Jatim atas kerja sama penyelenggaraan layanan pembayaran nontunai melalui QRIS pada sistem e-ticketing Trans Jatim.
Bertempat di Terminal Mojosari Mojokerto, piagam tersebut diserahkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Nyono dan diterima Direktur Bisnis Mikro, Ritel & Usaha Syariah Bank Jatim, R Arief Wicaksono dalam acara Peresmian Operasional Bus Trans Jatim Koridor VI (Mojokerto-Sidoarjo). Turut hadir juga dalam kesempatan tersebut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Mojokerto, Muhammad Al-Barra.
Arief mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim atas apresiasi yang telah diberikan kepada Bank Jatim ini.
“Kami memang telah bekerja sama dengan Dishub Jatim untuk memberikan support alat pembayaran secara non tunai, yaitu QRIS Bank Jatim. Praktis, tinggal buka mobile banking dan scan barcode QRIS. Jadi masyarakat yang ingin menggunakan transportasi bus Trans Jatim sudah tidak perlu repot lagi,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, Bank Jatim akan terus mendukung program-program yang dilakukan Pemprov Jatim demi kemudahan masyarakat.
”Hal ini juga sejalan dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diinisiasi Bank Indonesia, sehingga bisa memudahkan penumpang maupun operator bus,” ucapnya.
Harga Terjangkau
Menurut Arief, Trans Jatim dapat memberikan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu kepada masyarakat. Yang terpenting lagi, harganya terjangkau. Sehingga transportasi umum seperti ini diharapkan mampu mengurangi kepadatan sekaligus menurunkan potensi kecelakaan lalu lintas.
Maka dari itu, Bank Jatim bersyukur dapat berkontribusi untuk sistem pembayaran nontunai di Trans Jatim ini. Sebab, di zaman sekarang, sistem pembayaran nontunai sudah menjadi kebutuhan demi memudahkan masyarakat dalam pembayaran. Selain itu juga dapat langsung masuk rekening secara real time, sangat efisien dari segi waktu dan tenaga.
”Kami berkomitmen akan terus mengembangkan pembayaran digital demi mendukung percepatan digitalisasi. Semoga lewat kegiatan ini, Bank Jatim dapat terus menjadi mitra kerja yang baik bagi Pemprov Jatim, serta semua produk dan layanannya dapat bermanfaat bagi seluruh nasabah,” katanya.
Khofifah menambahkan, keberadaan layanan bus ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi pekerja, khususnya serikat buruh yang beraktivitas di Kawasan Industri Ngoro.
"Transportasi memiliki peran yang sangat vital dalam pembangunan sebuah daerah. Inilah jawabannya, mudah-mudahan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat,” ujarnya.
PT Bagong Dekaka Makmur yang dipercaya sebagai operator koridor VI akan mengoperasikan 7 bus dari arah Mojokerto, 7 bus dari arah Porong, serta 2 bus cadangan.
Saat ini, terdapat 65 titik halte untuk naik dan turunnya penumpang di sepanjang trayek Trans Jatim Koridor VI. Jarak tempuh bus ini sekitar 45 Km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit sekali pemberangkatan. Sedangkan jeda waktu keberangkatan antarbus 10-15 menit pada jam sibuk dan 25-30 menit pada jam tidak sibuk.
Layanan tersebut diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga memberikan dampak berganda dengan berkontribusi pada peningkatan ekonomi warga.
Khofifah menegaskan, penambahan rute baru bus Trans Jatim Koridor VI ini merupakan komitmen Pemprov Jatim sebagai wujud Jatim Akses yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.
”Penambahan layanan rute koridor VI yang baik dan terintegrasi akan meningkatkan produktivitas, memperluas akses ke berbagai fasilitas, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Khofifah optimis program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi warga, khususnya di Kabupaten Mojokerto, dengan menghubungkan wilayah Gerbangkertasusila. Adapun sebelumnya layanan bus Trans Jatim memiliki lima koridor yang telah aktif beroperasi.
Kelima koridor tersebut yaitu koridor I (Sidoarjo-Surabaya-Gresik), koridor II (Mojokerto-Surabaya), koridor III (Mojokerto-Gresik), koridor IV (Gresik-Lamongan), koridor V (Surabaya-Bangkalan). Selama periode Januari–Desember 2024, operasional Trans Jatim koridor I hingga V mencatat 4.715.809 penumpang.{*}
| Baca berita Bank Jatim. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur