Janji 500 Ribu Suara, Sahabat Khofifah Malah Jadi Tertawaan

PILWALI SURABAYA: Yusub Hidayat (kiri) dan deklarasi Sahabat Khofifah dukung Machfud Arifin. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Elemen Sahabat Khofifah yang mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon nomor urut dua di Pilwali Surabaya 2020, Machfud Arifin-Mujiman disorot Barisan Gus dan Santri (Baguss) Jatim.
Selain mambawa-bawa nama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang sudah menegaskan netral di Pilkada 2020, juga terkait janji sumbangan 500 ribu suara untuk pasangan yang diusung delapan Parpol tersebut -- Golkar, PKB, PKS, Gerindra, Nasdem, Demokrat, PAN, dan PPP .
"Klaim 500 ribu itu kan dia tidak membaca angka kemenangan Bu Khofifah yang didukung banyak relawan dan elemen masyarakat saat Pilgub Jatim 2018. Wah, itu malah jadi tertawaan orang!" kata Sekretaris Baguss, Yusub Hidayat kepada Barometerjatim.com, Senin (2/11/2020).
Terlebih jika melihat Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan KPU Surabaya sebanyak 2.089.026 orang. Terdiri dari 1.016.393 pemilih laki-laki dan 1.072.633 perempuan."500 ribu itu angka tidak sedikit, itu semakin kelihatan kalau jualnnya amatiran gitu lho," tandas Yusuf yang juga pionir relawan Khofifah di Pilgub Jatim 2018.
Mengapa amatiran? "Ya, wong dia enggak punya jejaring yang cukup kuat di Surabaya. Mereka yang ikut kelompok ini hanya beberapa yang ikut di Pilgub Jatim, termasuk Ali Azhara, selebihnya orang yang tidak ikut berproses," katanya.
"Kalau 500 ribu itu, waduh.. membuat tawa semua orang! Dia enggak punya jaringan. Jangankan sampai RT/RW, sampai tingkat kecamatan saja enggak mampu," sambungnya.Sebelumnya, dalam deklarasi dukungan untuk Machfud-Mujiaman, Minggu (1/11/2020), Ketua Sahabat Khofifah, Ali Azhara menjanjikan 500 ribu suara. Itu riil suara kami. Kami akan sumbangkan kepada Pak Machfud-Mujiman," katanya.
Selebihnya, dia mendukung Machfud-Mujiman karena ingin perubahan yang lebih baik untuk warga yang masih memiliki banyak masalah mendasar di Surabaya.Dia mencontohkan kesejahteraan masyarakat yang belum merata, lalu masih ada permasalahan surat hijau dan surat merah. Meski dia tak memungkiri ada banyak perubahan yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya.
» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya