Pilwali Surabaya, Diam-diam Nawardi Daftar di DPP PDIP

SAMBUTAN HANGAT WARGA: Warga berebut bisa berfoto dengan Ahmad Nawardi. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Selama proses penjaringan Bacawali-Bacawawali Surabaya yang digelar DPC PDIP Surabaya, tak ada nama Ahmad Nawardi. Pun saat penyaringan lewat fit and proper test di DPD PDIP Jatim.
Tapi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut, rupanya diam-diam mendaftar di DPP PDIP. Hal itu memang dimungkinkan, karena PDIP membuka pendaftaran penjaringan dari semua pintu, mulai DPC, DPD hingga DPP.
"Ya, sementara ini saya sudah mendaftarkan diri sebagai calon wali kota dan wakil wali kota lewat DPP PDIP," aku Nawardi usai mengikuti jalan sehat bersama warga RW 6 Bulaksari Surabaya, Minggu (8/12/2019).
Tak hanya mendaftar di PDIP, Nawardi juga membangun komunikasi dengan berbagai partai untuk mendapat 'tiket' maju di Pilwali Surabaya 2020. Soal nanti direkomendasi atau tidak, semuanya diserahkan pada mekanisme partai."Harapan saya kalau Parpol tidak merekomendasi, kemungkinan saya bisa lewat independen. Lewat forum RT/RW insyaallah itu bisa dilakukan. Tapi sampai sekarang saya masih berpikir untuk lewat Parpol," katanya.
Parpol menjadi pilihan utama, karena proses politik lebih mudah, dan proses demokrasi di Indonesia memang lebih banyak lewat parpol. Begitu pula dalam mengawal pemerintahan, lebih adem kalau lewat Parpol.
Total berapa Parpol yang sudah didekati? "Hampir semua Parpol saya berkomunikasi dan direspons. Jadi nanti ada survei di internal masing-masing partai, saya pasrahakan ke tiap-tiap DPP," katanya."Tapi saya pastikan, beberapa Parpol sudah ada yang menawarkan wakil, wali kota, minta konsep seperti apa. Sudah pernah saya sampaikan secara formal, informal ke Parpol," sambungnya.
Nawardi mengakui, selama ini memang lebih banyak membangun komunikasi di tingkat DPP. "Di tingkat DPC ada, tapi tidak semua partai. Kalau di DPP, hampir semua partai insyaallah saya sudah komunikasi," katanya.
Dia sengaja tidak banyak mendaftar lewat penjaringan jika tidak ada kepastian."Kalau hanya mendaftar lalu tak ada rekomendasi, sangat tidak elok ya. Hanya mencari popularitas, nebeng di Parpol, saya enggak mau," katanya."Saya menginginkan, daftar sudah ada kepastian dari Parpol, karena itu saya lebih banyak ke DPP untuk komunikasi. Soal merekomendasi atau tidak, saya pasrahkan ke DPP," imbuhnya.
Rp 200 Juta Tiap RT
DEKAT DENGAN WARGA: Ahmad Nawardi penuh semangat senam pagi bareng warga. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS DEKAT DENGAN WARGA: Ahmad Nawardi penuh semangat senam pagi bareng warga. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
Sementara itu, dalam acara jalan sehat dan senam bersama warga RW 6 Bulaksari, Nawardi disambut meriah oleh warga. Khususnya saat dia menawarkan program anggaran pembangunan Rp 200 juta per RT.
"Semoga Surabaya bisa dipimpin orang yang bisa memperhatikan warga Surabaya, khususnya daerah pinggiran seperti wilayah kita," katanya.
"Semoga jika saya menjadi wali kota, program 200 juta per RT bisa memeratakan pembangunan Surabaya, khususnya wilayah pinggiran."Menurutnya, anggaran tersebut cukup untuk pembangunan wilayah pinggiran Kota Pahlawan yang disebutnya selama ini ini belum tersentuh maksimal dibanding di pusat perkotaan.
ยป Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya