Unhasy, Kampus Keislaman yang Punya Tim Robotika Hebat
TERDEPAN SOAL ROBOTIKA: Wisuda ke-28 Unhasy Jombang, kampus keislaman dengan tim robotika hebat. | Foto: IST
JOMBANG, Barometerjatim.com Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebut kemajuan Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Tebuireng, Jombang dalam hal teknologi sangat menggembirakan. Terutama soal robotika.
Untuk menjawab tantangan perkembangan revolusi industri 4.0, kemajuan Unhasy dalam bidang teknologi sangat menggembirakan," tandas gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Hal itu disampaikan Khofifah saat menghadiri Wisuda ke-28 Unhasy yang diikuti 546 wisudawan dari D3 (ke-1), S1 (ke-28), dan S2 (ke-15), Sabtu (26/10/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga melakukan peresmian gedung kampus c serta peletakan batu pertama pembangunan Laboratorium (Lab) Robotika, sebagai persembahan Unhasy pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini.Khofifah mencontohkan, September lalu, mahasiswa program studi Teknologi Informasi dan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Unhasy, mengikuti kontes Robot Terbang Nasional 2019 yang digelar Kemenristek Dikti di Lapter AL di Grati, Pasuruan.
"Unhasy sebagai pendatang baru mampu menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Mampu bersaing dengan berbagai perguruan tinggi besar di bidang teknologi, seperti ITB, ITS, UGM, UI, Unair, UB," kata Khofifah.
Dalam kontes tersebut, Unhasy meraih tiga penghargaan sekaligus. Dalam Kategori Fixed Wing (FW) sebagai pendatang baru terbaik, kategori Rancing Plane (RP) sebagai pilot terbaik, serta Unhasy satu-satunya perguruan tinggi yang dapat penghargaan wing penerbang dari kepala Lanudal di Surabaya.Khofifah menambahkan, menghadapi tantangan industri 4.0, masyarakat Jatim harus mampu mewujudkan koneksitas antarlembaga, antarsektor, dan antardaerah, serta memberikan layanan terbaik dan terdepan.
Termasuk lewat program Millenial Job Center (MJC) dan East Java Super Coridor (EJSC) yang digagas Pemprov Jatim. Tujuannya agar menghadapi era industri 4.0 ini, para milenial dapat memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Khofifah menjelaskan, di Indonesia ada beberapa persoalan yang menjadi kendala start up. Hal itu antara lain karena faktor modal, sumber daya manusia (SDM), fasilitas, regulasi, dan peraturan perundang-undangan serta pasar.Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov Jatim tengah menyiapkan empat pilar strategis. Yaitu ekonomi fisik dengan mendorong lokasi klaster industri digital, dengan memaksimalkan klaster industri digital lewat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.
"Pemprov Jatim juga akan menyiapkan UKM Go-Digital, Venture Capital, dan Talent Pool," katanya.
Beragam Kompetensi
Sementara Dekan Fakultas Teknologi Informasi Unhasy, Dedy Rahman Prehanto sangat mengapresiasi Khofifah yang menetapkan Unhasy sebagai salah satu perguruan tinggi berbasis pesantren yang mampu mengembangkan teknologi robotika.
Dedy berharap, lulusan Unhasy memiliki beragam kompetensi. Selain prestasi dalam bidang akademik dengan IPK yang tinggi juga berprestasi di bidang non akademik.
"Karena dalam menghadapi tantangan kerja bukan hanya kemampuan akademik yang dibutuhkan, tetapi juga softskill sangat dibutuhkan," katanya.
Dedy juga berterima kasih kepada Khofifah atas kesediaannya meresmikan pembangunan gedung Laboratorium Robotika, sebagai persembahan Unhasy pada peringatan Hari Santri tahun ini."Dengan diresmikannya Laboratorium Robotika ini, juga dalam rangka sinergitas program one pesantren one product sebagai episentrum robotika di Unhasy dalam menyambut era revolusi industri 4.0," jelasnya.
» Baca Berita Terkait Khofifah, Robotika