Suap Impor Bawang Putih, Buwas: Bulog Tak Ikut Campur

MABINDA PRAMUKA: Budi Waseso usai lantik Khofifah di Grahadi, Jumat (9/8/2019). | Foto: Barometerjatim.com/ENEF MADURY
SURABAYA, Barometerjatim.com Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), Budi Waseso (Buwas) menegaskan instansi yang dipimpinya tidak ikut campur urusan impor bawang putih.
"Tidak (ikut campur), alhamdulilah, karena gak entuk (tidak boleh) impor, alhamdulillah, he.. he..," katanya usai melantik Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jatim 2019-2024 di Grahadi, Surabaya, Jumat (9/8/2019).
Seperti diberitakan, KPK menangkap 13 orang dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan suap pengurusan izin impor bawang putih, Rabu dan Kamis (7-8/8/2019).
Usai penangkapan, KPK menetapkan enam orang sebagai tersangka serta melakukan penahanan, di antaranya anggota Fraksi PDIP DPR RI, Nyoman Dharmantra.Sebetulnya, lanjut Buwas, Bulog mendapatkan penugasan untuk urusan impor bawang putih, tapi kemudian dibatalkan. "Ya alhamdulillah. Mulane kenek dusane (makanya kena dosanya/OTT KPK), he.. he," ujarnya.
Selama ini, Bulog hanya menangani urusan Pajale (padi, jagung dan kedelai), tidak termasuk bawang putih, kecuali ada penugasan.
Sementara ditanya soal stok beras di musim kemarau yang panjang ini, Buwas memastikan aman. "Saya jamin sampai tahun ini aman," tegas pria yang juga ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka itu.Meski stok aman, Bulog terus melakukan penyerapan sebanyak-banyaknya dari sujmlah daerah. Di antaranya Jombang (Jatim), Lombok (NTB), Sulawesi hingga Lampung.
"Jadi kekuatan kita yang sekarang 2,5 juta ton sudah aman. Pokoknya nanti kita nyerap sampai September, itu berarti kekuatan kita pasti ada 3 juta ton," tandasnya.
» Baca Berita Terkait Khofifah, Pemprov Jatim