Bukalapak Pasarkan Produk 12,1 Juta UMKM Jatim
PASARKAN PRODUK UMKM: Pakde Karwo usai bertemu dengan CEO Bukalapak di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (5/11) malam. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HRJatim
SURABAYA, Barometerjatim.com Pemprov Jatim menggandeng Bukalapak, salah toko daring terkemuka, untuk memasarkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jatim lewat e-commerce.
"Agar potensi Jatim semakin dikenal luas dan mampu bertarung di pasar luar negeri," kata Gubernur Jatim, Soekawo usai bertemu dan menandatangani kerja sama dengan CEO Bukalapak, M Fajrin Rasyid di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (5/11) malam.
Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu menjelaskan, potensi industri hingga pasar yang dimiliki Jatim sangatlah besar. Berdasarkan sensus ekonomi 2016 terdapat 12,1 juta UMKM.
Baca: Peran Besar UMKM di Jatim: Sumbang 19 Juta Tenaga Kerja
Dari 12,1 juta UMKM tersebut terbagi dua sektor, yakni industri dan jasa. Rinciannya sektor pertanian sebanyak 7,5 juta, dan 4,6 juta di sektor non pertanian.
Sedangkan kerja sama dengan Bukalapak, kata Pakde Karwo, dilakukan pemilahan jenis UMKM-nya. Mana yang masuk sektor industri baik agro maupun non agro. Kemudian oleh Disperindag Jatim akan dicek secara detail by name by address.
Kita minta bantuan Bukalapak agar dirating yang menjadi corporate culture. Nantinya, mereka yang memiliki rating akan kami beri akses ke perbankan untuk dibantu pada sektor pembiayaan. Pembiayaan dan pasar harus diberikan perhatian oleh pemerintah, paparnya.
Baca: Kejar Aset Rp 100 Triliun di 2024, Bank Jatim Rangkul UMKM
Pakde Karwo menambahkan, menggandeng Bukalapak merupakan sebuah impian untuk memenangkan pertarungan dalam industri dan perdagangan, agar menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga mampu menjadi pemenang dalam pertarungan pasar Asean.
Business is war. Bisnis adalah perang. Mereka yang mampu menawarkan produk lebih cepat, murah serta lebih baik produknya, itulah yang bisa dikatakan pemenang, ujarnya.
Baru 400 Ribu
Sementara CEO Bukalapak, Fajrin Rasyid menjelaskan, saat ini UMKM di Jatim banyak yang belum tersentuh oleh teknologi online dan potensinya cukup besar. Dari 12,1 juta UMKM di Jatim yang telah masuk di e-commerce miliknya, baru sekitar 3 persen atau 400 ribu.
Karena itu, UKM maupun IKM yang sudah di data oleh Disperindag Jatim, akan disambungkan dengan komunitas maupun tim penggerak agar mereka lebih maju menjadi pelapak online.
Baca: Tumbuh 5,57 Persen, Ekonomi Jatim Ditopang Koperasi-UMKM
"Visi kita bekerja sama dengan Pemprov Jatim, yakni memberikan ruang sebanyak-banyaknya kepada UMKM untuk dapat bergabung mempromosikan produk lokalnya," kata Fajrin.
ยป Baca Berita Terkait UMKM, Pemprov Jatim