Sekjen JKSN: Kalau Pak Jokowi Tak Datang, Kasihan Nama NU!
SURABAYA, Barometerjatim.com - Minggu (28/10/2018) pagi ini, dalam suasana peringatan Hari Sumpah Pemuda, PWNU Jatim menggelar puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) lewat acara kirab santri dan istighotsah kubro di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah diundang pihak penyelenggara, diharapkan hadir dalam kegiatan yang diperkirakan bakal diikuti satu juta jamaah tersebut.
Menurut tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) KH Zahrul Azhar Asad, acara ini strategis bagi masa depan kepemimpinan Jokowi.
"Soal Pak Jokowi diundang sebagai presiden atau Capres, tidak usah diungkapkan, kan orang sudah tahu. Monggo datang, sayang kalau enggak datang," katanya di Bangkok, Thailand, saat dihubungi Barometerjatim.com via telepon, Sabtu (27/10/2018).
Kalau Jokowi tidak datang, lanjut kiai muda yang akrab disapa Gus Hans itu, kasihan nama Nahdlatul Ulama (NU). "Saya sih melihat dari aspek nama besar NU saja," katanya.
"Sudah ngundang gubernur (Soekarwo) gak datang (saat pelantikan PWNU periode 2018-2023 di Denanyar, Jombang), sekarang ngundang presiden masak gak datang lagi. Kasihan nama NU-nya," tambahnya.
Dari Bangkok, Gus Hans turut mendoakan agar pagi ini Jokowi hadir di acara PWNU Jatim dan acara berjalan sukses.
"Mudah-mudahan Pak Jokowi bisa datang, biar marwah NU muncul lagi. Mudah-mudahan pula acaranya sukses dan bermanfaat untuk semuanya," ucapnya.
Saat ditanya apakah Dewan Pengarah JKSN, Khofifah Indar Parawansa yang diundang dalam acara tersebut akan hadir, Gus Hans belum bisa memastikan. "Belum terkonfirmasi, tapi jadwal beliau pasti banyak juga kan," katanya.
Kalaupun Khofifah tidak hadir, menurut Gus Hans, pasti punya pertimbangan. "Kalau Bu Khofifah kan gak perlu diragukan lagi Ke-NU-an serta dukungannya kepada Pak Jokowi," pungkasnya.{*}