Ketum Demokrat: BLT Produk Kebijakan SBY yang Dulu Ditentang, Justru Sekarang Ditiru

BERI SOLUSI DAMPAK BBM NAIK: AHY di hadapan kadernya saat Rapimnas di Jakarta Convention Center. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menawarkan dua solusi kepada pemerintah untuk mengurangi dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang membenani masyarakat miskin.
Apa saja? AHY menyebutkan, solusi pertama yakni memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tepat sasaran. Menurutnya, pemberian BLT terbukti bisa menaikkan daya beli masyarakat ketika harga BBM dinaikkan pemerintah.
"Jumlah uangnya harus cukup, tepat sasaran, dan harus bebas dari politik, kata AHY dalam keterangannya, Minggu (18/9/2022).
BLT produk kebijakan Presiden SBY yang dulu ditentang oleh sebagian kalangan, justru sekarang ditiru dan terbukti menjadi penyangga utama, daya beli masyarakat," tandasnya.
Sedangkan solusi kedua, kata AHY, Demokrat meminta agar pemerintah berani menurunkan harga BBM ketika harga minyak dunia turun. Sebab, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tetap mempertahankan kenaikan harga BBM yang justru sangat membebani masyarakat miskin."Untuk menaikkan harga BBM juga harus tepat. Jika harga minyak mentah dunia menurun, turunkan kembali harga BBM kita. Jangan sebaliknya, ketika harga minyak dunia turun, harga BBM justru dinaikkan," katanya.
Demokrat, ucap AHY, memahami kebijakan pemerintah untuk menaikkan BBM karena akan menyelamatkan fiskal negara. Subsidi BBM harus dikurangi agar beban APBN bisa ditekan.
"Demokrat mengerti ada persoalan dengan kesehatan APBN dan ruang fiskal negara. Karena itu, pemerintah memandang perlu untuk mengurangi subsidi BBM, ujar AHY.
Di sisi lain, Demokrat juga sangat mengerti kondisi kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tengah menghadapi tekanan berat," jelas putra sulung Presiden ke-6 RI, SBY tersebut.Namun AHY menandaskan, kenaikan harga BBM bukan satu-satunya cara untuk menyehatkan beban fiskal dan APBN. Menurutnya, pemerintah harus berani mengurangi proyek infrastuktur yang bukan prioritas.
"Sesungguhnya ada banyak cara untuk menyelamatkan fiskal selain menaikkan harga BBM. Misalnya dengan melakukan realokasi anggaran, penentuan prioritas, termasuk penundaan sejumlah proyek nasional yang tidak sangat mendesak," jelasnya.
» Baca berita terkait Demokrat. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.