Risma Blunder Keminter, Suara Gus Ipul-Puti Rontok di Surabaya

'BLUNDER' KEMINTER: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini gagal mengantarkan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno menang di Kota Surabaya. | Foto: Ist
SURABAYA, Barometerjatim.com Apa yang dikhawatirkan Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusman terkait sikap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) agar tak menggebu-gebu dalam 'menyerang' Khofifah-Emil Dardak terbukti.
Risma yang begitu digdaya saat memenangi Pilwali Surabaya 2015 dengan mengantongi 86 persen lebih suara, gagal mengantarkan kemenangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di kota yang dipimpinnya, Surabaya. Terlebih, selama ini Kota Pahlawan dikenal sebagai markas PDIP.
Dari hasil penghitungan cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) lewat Sistem Informasi Penghitungan (Situng) hingga pukul 16.09 WIB, Kamis (28/6), Khofifah-Emil untuk sementara meraih 576.521 suara (50,8 persen) suara atau unggul 1,6 persen dari Saifullah-Puti yang meraih 558.362 suara (49,2%).
Baca: Pengamat: Tak Perlu Menggebu-gebu, Cool saja Bu Risma!
Kekalahan Saifullah-Puti ini sudah diprediksi Airlangga, karena Risma dinilai 'blunder' dalam mengkampanyekan Saifullah-Puti dengan menyebut Khofifah-Emil "keminter" alias sok pintar.
Tak hanya itu, pasangan ini juga disebut Risma menyontek program sekolah gratis yang digagas paslon nomor urut dua. Padahal sejak awal Khofifah-Emil telah mengusung pendidikan gratis bahkan plus berkualitas alias "Tistas".
Karuan saja warga Muslimat NU dan pendukung Khofifah marah, terlebih Muslimat NU merasa punya andil atas kemenangan Risma yang berpasangan dengan Wisnu Sakti Buana di Pilwali 2015. Warga Muslimat NU pun berjuang habis-habisan di Pilgub Jatim dan sukses memenangkan Khofifah-Emil di 'kandang banteng'.
Baca: Power Tak Terkontrol Risma Bumerang bagi Gus Ipul-Puti
"Alhamdulillah, kemenangan ini terwujud karena kerja bareng Muslimat NU dan semua elemen masyarakat serta Parpol pengusung," tutur Sekretaris PW Muslimat NU Jatim, Mariyam Baharuddin saat dihubungi Barometerjatim.com.
"Di samping ikhtiar lahir dilakukan, tak kalah pentingnya ikhtiar batin juga dilakukan Muslimat NU dalam mengantar Ibu Khofifah dan Mas Emil menuju Grahadi."
'BLUNDER' KEMINTER: Perolehan Khofifah-Emil untuk sementara mengungguli Saifullah Yusuf-Puti Guntur versi Situng KPU, | Foto: Grafis: Capture Situng KPU 'BLUNDER' KEMINTER: Perolehan Khofifah-Emil untuk sementara mengungguli Saifullah Yusuf-Puti Guntur versi Situng KPU, | Foto: Grafis: Capture Situng KPU
Kendati jelang coblosan Risma sempat menyudutkan Khofifah, menurut Mariyam, hal itu tak memengaruhi pilihan masyarakat. "Meski wali kota Surabaya sempat ngendikan (bicara) kurang patut didengar, tapi ternyata tidak berpengaruh pada pemilih di Surabaya," katanya.
Ucapan Risma, tandas Maryam, justru melecut semangat Muslimat NU dan relawan di Kota Pahlawan untuk memacu kinerjanya demi mewujudkan kemenangan Khofifah-Emil. "Alhamdulillah buah kerja bersama itu terwujud. (Risma) menepuk air di dulang terpercik ke muka sendiri," ucap Maryam berperibahasa.
Baca: Dulu Minta Dukungan, Kini Risma Lukai Khofifah dan Muslimat NU
Selebihnya, Maryam memohon maaf kepada semua pihak jika selama proses Pilgub Jatim terdapat sikap tindak dan ucapan yang kurang berkenan.
"Mungkin ada tali silaturahim yang sempat renggang karena berbeda pilihan. Sekarang saatnya kita rekatkan kembali tali silaturahim dengan semua pihak untuk membangun Jatim lebih sejahtera," tandasnya.